KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berupaya mencari solusi atas kelangkaan elpiji subsidi yang saat ini terjadi. Hal itu dilakukan dengan berkirim surat ke Pertamina perihal penambahan kuota elpiji 3 kilogram, Kamis (27/7/2023) kemarin.
Sebelumnya, Bupati Kediri sempat memantau distribusi elpiji 3 kilogram ke sejumlah agen dan pangkalan. Selain itu, ia juga menggelar pertemuan dengan Kadin Kabupaten Kediri.
Baca Juga: Tangani Permukiman Kumuh, Dhito Janji Lakukan Terobosan Baru, Gaet Pihak Swasta
"Kita akan segera berkomunikasi dengan Depo Pertamina dan surat penambahan kuota juga sudah kita kirimkan ke Pertamina," katanya.
Selain mengajukan penambahan kuota gas elpiji 3 kilogram ke Pertamina, langkah-langkah strategis juga dilakukan Bupati Dhito. Antara lain, mengatur penggunaan gas elpiji bersubsidi sesuai peruntukan sesuai Surat Edaran (SE) Dirjen Migas No. B-2461/MG.05/DJM/2022.
Sebagaimana SE tersebut, restoran, hotel, usaha binatu, usaha batik, usaha tani tembakau, usaha jasa las, usaha peternakan, usaha pertanian (di luar ketentuan Perpres No.38 tahun 2019 dan yang belum dikonversi) dilarang menggunakan elpiji 3 kilogram.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Sektor yang ditemukan menggunakan gas melon tidak sesuai peruntukannya yakni pertanian untuk pengairan sawah. Pun demikian, jumlahnya tidak sebesar pada sektor peternakan ayam potong. Bahkan, setelah dihitung dalam sehari dibutuhkan hampir 1.000 tabung.
Ia menegaskan Pemkab Kediri tetap akan menegakkan aturan yang berlaku. Di samping tetap mencari solusi terbaik agar petani dan peternak bisa menggunakan gas elpiji nonsubsidi.
"Kita akan meminjamkan tabung kepada teman-teman peternak dan petani yang membutuhkan," ungkapnya. (adv/pkp)
Baca Juga: Nanas Kediri Kini Sudah Jadi Minuman Khas, Dhito Dorong segera Urus Izin BPOM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News