SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum, Surabaya, menggelar giat cek kesehatan bagi santri dan masyarakat, Minggu (20/8/2023). Agenda tersebut juga melibatkan Djarum Foundation, Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku (YBSI), dan Rabithah Ma’had Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur.
“Tujuan adanya cek kesehatan merupakan upaya kami menciptakan para santri yang sehat jasmani, dan kali ini kami juga dibantu oleh Djarum Foundation,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum, M. Ghozi Ubaidillah Mashduqi.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Menurut dia, silaturahmi yang dibalut dengan unsur kesehatan seperti ini sangatlah penting digelar pondok pesantren di tengah hiruk pikuk Kota Pahlawan.
"Agar tidak hanya sehat jasmani, tapi juga menjalin hubungan rohani kepada pondok pesantren, nanti mendapat doanya para santri dan kiai. Jadi ini adalah hal yang perlu diapresiasi," ucapnya.
Sementara itu, perwakilan dari Djarum Foundation, Legowo Kadri, mengatakan jika kegiatan sosial tersebut merupakan salah satu upaya dari pihaknya untuk berkontribusi dalam meningkatkan peran pesantren kepada masyarakat.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
"Selama ini pondok pesantren juga memberi banyak manfaat bagi warga sekitar. Kegiatan di Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya ini merupakan kegiatan yang ke-66 kali sejak tahun 2014," tuturnya.
Selama cek kesehatan, terdapat 30 tim medis yang diturunkan dari YBSI. Founder YBSI, Hisnindarsyah, menyatakan mereka merupakan dokter umum dan spesialis, dokter gigi, perawat, apoteker, serta petugas laboratorium.
Pemberian pelayanan kesehatan mulai dari layanan kesehatan umum, kesehatan gigi, hingga pemeriksaan laboratorium. Termasuk memberikan edukasi tentang menjaga kebersihan bagi para santri agar terhindar dari penyakit kulit.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
"Jadi, kegiatan peduli pondok pesantren Jawa Timur ini sudah ke-66 kalinya. Selama kegiatan ini setidaknya ada 700 orang yang cek kesehatan dan juga kita bagikan sembako secara simbolis," urai Hisni.
Bendahara RMI Jawa Timur, Zahrul Jihad As’ad, menyambut baik adanya pelayanan ini.
"Berkembang dan tidaknya pesantren itu berkat dukungan warga sekitar, sehingga kehadiran pondok harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar," katanya. (rus/mar)
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News