JEMBER, BANGSAONLINE.com - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember memprotes kabar adanya biaya pendafataran sebesar Rp200 ribu bagi guru yang akan mengikuti workshop bertajuk Jember Teacher Fest 2023.
Selain merasa keberatan PGRI juga mempertanyakan kelayakan nominal tersebut sebagai biaya pendaftaran.
Baca Juga: Staf Khusus Presiden Isi Seminar di Universitas PGRI Argopuro Jember
"Saya pribadi paham, kegiatan workshop itu bagus untuk guru. Namun kalau ada biaya, kami perlu pertanyakan," ucap Supriyono, Ketua PGRI Kabupaten Jember, Rabu (11/10/2023).
Supriyono menegaskan sangat mendukung digelarnya Jember Teacher Fest. Apalagi bertujuan meningkatkan kompetensi tenaga pengajar. Sehingga hal itu selaras dengan keinginan Bupati Jember Hendy Siswanto.
Hanya saja, ia mempersoalkan biaya iuran kepada guru yang hendak mengikuti.
Baca Juga: PGRI Jember Berharap Pemkab Bisa Upayakan Penambahan Kuota PPPK
"Biaya iuran itu yang saya dengar dari teman-teman guru Rp200 ribu. Mungkin itu jumlahnya tidak begitu besar, namun untuk para guru honorer itu sangat memberatkan," ungkapnya.
Supriyono juga mengkhawatirkan transparansi penggunaan uang pendaftaran yang dihimpun dari peserta. Mengingat, narasumber workshop yang rencananya adalah Kak Seto tidak datang langsung ke lokasi, melainkan menjadi pemateri secara daring.
Kepala Dinas Pendidikan Jember, Hadi Mulyono, tidak bisa banyak memberikan keterangan saat dikonfirmasi. Sebab, acara itu sepenuhnya menjadi wewenang penyelenggara yang merupakan pihak ketiga.
Baca Juga: Puluhan Guru Honorer di Jember Mengadu ke Dewan Pertanyakan Kuota PPPK
"Pemkab atau OPD itu hanya memfasilitasi, untuk keseluruhan acara event organizer (EO) yang menangani," singkatnya, Rabu (11/10/2023).
Jember Teacher Fest 2023 sendiri rencanaya akan digelar secara daring mulai 17 sampai dengan 19 Oktober 2023 mendatang. (aji/yud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News