Puluhan Guru Honorer di Jember Mengadu ke Dewan Pertanyakan Kuota PPPK

Puluhan Guru Honorer di Jember Mengadu ke Dewan Pertanyakan Kuota PPPK Para guru honorer saat audiensi dengan Anggota DPRD Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Puluhan guru honorer di Kabupaten Jember mengadu ke dewan setempat, Selasa (3/10/2023). Mereka meminta penundaan seleksi PPPK 2023 serta mempertanyakan penurunan kuota untuk formasi guru.

Mereka menyampaikan kuota formasi guru yang menurun jauh dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, para guru mendesak Pemkab Jember menunda seleksi PPPK 2023.

"Dari 201 lowongan tersedia, hanya 26 di antaranya yang merupakan kuota tenaga pendidikan," ujar Mulyadi, Ketua Forum Guru Honorer GTT PGRI Jember.

Menurutnya, penurunan kuota formasi guru itu membuat 638 guru yang masuk dalam daftar prioritas pengangkatan PPPK gigit jari. "Kasihan sudah mengabdi bertahun-tahun, ternyata malah seperti ini," cetusnya.

Menanggapi tuntutan para guru, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember Hadi Mulyono mengatakan pihaknya akan melakukaan koordinasi dengan badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia (BKPSDM) yang lebih mengetahui kebutuhan kepegawaian.

"Ya yang jelas saya koordinasi dulu dengan pihak yang lebih paham detail soal kepegawaian, yakni BKPSDM, agar data juga tepat," jelasnya.

Ia mengklaim selama ini Pemkab Jember terus memperhatikan nasib guru, baik ASN maupun non-ASN melalui skema insentif yang diberikan.

Sementara Anggota Komisi D DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo menilai penundaan seleksi PPPK 2023 tidak ideal dan dapat berdampak buruk bagi jumlah kuota PPPK di tahun selanjutnya.

"Ya kurang pas ini. Kasihan nasib GTT jika seperti ini. Kami akan dorong pemkab menggenjot PAD agar kuota PPPK bisa bertambah," tandasnya. (aji/yud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO