BK DPRD dan BHP Tahap 2 Belum Cair, Kades di Gresik Kelimpungan, ini yang Dikhawatirkan

BK DPRD dan BHP Tahap 2 Belum Cair, Kades di Gresik Kelimpungan, ini yang Dikhawatirkan Achmad Washil Miftahul Rachman.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kepala desa (kades) dan perangkat desa di Kabupaten Gresik kelimpungan. Sebab, menjelang tutup anggaran tahun 2023, bantuan keungan (BK) dan bagi hasil pajak untuk termin dua dan tiga belum cair. Padahal, bantuan tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang pembiayaan dan kinerja aparatur desa.

"BK DPRD yang belum cair, Mas. Kalau BK dari Pak Bupati insyaAllah sudah klir semua," ucap salah satu kades kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (13/10/2023).

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

Ditegaskan kades tersebut, BK dari DPRD Gresik rata-rata sudah cair 50 persen atau untuk termin 1 dari sejumlah item program yang diajukan.

"Namun, ada desa yang BK-nya dari sejumlah item program yang diajukan belum cair sama sekali," ungkapnya.

Ia lantas membeberkan sejumlah program BK yang diajukan oleh desa. Antara lain melalui dinas pekerjaan umum dan tata ruang (DPUTR) seperti pembangunan jalan poros desa (JPD) dan drainase.

Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

Kemudian, dinas cipta karya perumahan dan kawasan permukiman (DCKPKP) seperti pembangunan pavingisasi jalan lingkungan. Selanjutnya, dinas pertanian (Distan) seperti program jalan usaha tani.

Ada pula di dinas pariwisata, kebudayaan, ekonomi kreatif, pemuda, dan olahraga seperti pembangunan sarana olahraga, dan wisata desa. Serta di dinas pemberdayaan masyarakat desa (DPMD) seperti untuk penbangunan pasar desa dan lainnya.

"Yang bagus serapan BK di DPMD. Untuk dinas pariwisata masih nol," ungkapnya.

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

Dikatakannya, BK yang sudah cair dikerjakan sesuai dengan nominal anggaran yang sudah cair. Misal dapat BK untuk JPD Rp100 juta, cair Rp50 juta, maka JPD yang dikerjakan dengan kemampuan dana Rp50 juta.

"Ada memang sejumlah desa yang langsung nekat dikerjakan 100 persen. Kekurangan dana ditalangi dulu," ungkapnya.

"Pengalaman kami tahun sebelumnya, saat BK baru cair atau diserap bulan Desember, maka pekerjaan baru tuntas bulan Januari 2023. Tahun ini kalau kondisinya serupa, maka bisa jadi pekerjaan baru rampung bulan Januari 2024," tambahnya.

Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik

Selain BK, BHP juga baru cair termin 1 sebesar 40 persen dari total yang diterima oleh masing-masing desa. Misal BHP tahun 2023 ini desa A dapat Rp100 juta, maka yang cair baru Rp40 juta.

Menurutnya, BHP sangat dinanti-nantikan oleh desa. Sebab, BHP digunakan untuk membantu sejumlah keperluan desa. Antara lain, untuk bantuan taman pendidikan Al-Quran (TPQ), insentif guru ngaji, operasional Ketua RT, RW, lembaga pemberdayaan masyarakat desa (LPMD) dan lainnya.

Ia menambahkan, ketua asosiasi kepala desa (AKD) kecamatan sudah melakukan pertemuan menyikapi belum cairnya BK dan BHP.

Baca Juga: Anggaran BK dan Pokir DPRD Gresik Berkurang, Pemdes Slempit Gelar Musdes P-APBDes 2024

"Kami mendorong Pak Bupati Fandi Akhmad Yani agar BK dan BHP yang belum cair segera dicairkan, sehingga bisa direalisasikan program desa," paparnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, ketika dikonfirmasi menyatakan sebagian BK tahun 2023 sudah dicairkan ke masing-masing desa penerima. Sementara sebagian belum cair, karena dalam proses.

Begitu pun untuk BHP, pencairannya juga dalam proses surat keputusan (SK) bupati.

Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Lantik Wahidatul Husnah sebagai Anggota PAW Periode 2024-2029

"Sebagian sudah cair untuk BK, sebagian dalam proses. Untuk BHP juga dalam proses SK bupati," kata sekda saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO