SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Politikus partai Garuda, Teddy Gusnaidi menyentil politikus PDI Perjuangan Panda Nababan tentang isu duet Pilpres Prabowo - Gibran.
Ia menilai Panda Nababan tidak punya nyali dan hanya berisik soal mustahilnya putra Jokowi yang menjadi calon wakil Prabowo.
Baca Juga: PDIP Kabupaten Kediri Beri Santunan ke Panti Jompo dan ODGJ di Peringatan Hari Ibu
"Panda Nababan terlalu berisik tapi sama sekali tidak punya nyali," tulis Teddy di media sosial X, Minggu, (15/10/2023).
Tak hanya itu, Teddy juga menganggap daripada Panda terlalu banyak berkomentar, lebih baik mengambil keputusan untuk memecat Gibran dari PDIP.
Pemecatan yang sama seperti dilakukan PDIP kepada Budiman Sudjatmiko pada Agustus lalu.
Baca Juga: PDIP Situbondo Siap Kawal Pemerintahan Baru
"Segera Budiman kan saja Gibran dari PDIP, pecat Gibran kalau berani," katanya.
Wakil Ketua Umum partai Garuda itu siap menyambut hangat Gibran. Jika memang Gibran akan angkat kaki dari PDIP.
Ia mengaku jika partai Garuda bakal menggelar karpet merah untuk Wali Kota Solo itu jika ingin bergabung.
Baca Juga: 27 Kader PDIP Dipecat, Nama Bagus dan Medy Tak Termasuk
(tangkap layar medos X Teddy Gusnaidi).
Dalam sebuah diskusi politik di media online, Politikus senior PDIP Panda Nababan mengatakan jika mustahil Gibran mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.
Baca Juga: Peroleh DIPA dan TKD 2025, Pj Gubernur Jatim Siap Optimalkan Penggunaan Anggaran
Alasannya, Gibran tidak mungkin bersaing dengan Ganjar Pranowo yang sudah diusung oleh PDIP menjadi Capres.
Mengingat Gibran dan Ganjar masih memegang Kartu Tanda Anggota (KTA) partai berlogo banteng itu.
Dia (Gibran) orang PDIP dan kemudian tak masuk di akal Ganjar sudah calon presiden, kemudian ada pula anaknya Presiden Jokowi jadi calon wakil presiden dari lawannya (Prabowo)," kata Panda dalam acara The Political Show CNN TV, Senin (25/9/2023.).
Baca Juga: Sidang Restitusi, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tuntut Rp17,5 M dan Tagih Janji Presiden
Bahkan Panda menyebut hal itu tidak logis dan bisa didaftarkan menjadi fenomena keanehan dunia.
"Di mana itu jalan logikanya gitu lho. Kalau keanehan dunia itu bisa masuk ke daftar keanehan di dunia,"ungkapnya (van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News