
JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Makin banyak para pendukung Presiden Joko Widodo yang kecewa. Mereka secara terang-terangan mengaku salah telah mendukung dan memilih Jokowi sebagai presiden. Di antaranya intelektual NU Islah Bahrawi.
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat yang juga Tenaga Ahli Mabes Polri itu menilai Jokowi haus kekuasaan. Islah bahkan menuding Jokowi berprilaku seperti Khalifah.
BACA JUGA:
- Usai Dikukuhkan, PD Pemuda Muhammadiyah Tuban Kritik Kepemimpinan Bupati Lindra
- Program ‘KTP Sakti’ dari Ganjar-Mahfud MD Jadi Solusi Bansos Tepat Sasaran
- Sekretaris DPC Gerindra Gresik Sebut PKH Dipolitisasi Caleg Jadi Bahasan Koalisi Indonesia Maju
- Dugaan Cawe-cawe Jokowi di Pilpres 2024, Aktivis dan Praktisi Hukum: Demokrasi Jadi Rusak!
“Mengapa kemudian saya kecewa kepada Jokowi? Karena dia berprilaku seperti Khalifah,” tegas Islah Bahrawi dalam postingannya di Instagram yang mendapat komentar ribuan netizen.
Menurut dia, dalam sistem khilafah wewenang kepala negara berlaku seumur hidup dan kekuasaan hanya dibatasi oleh kematian. Sehingga Khalifah menjadi absolut, trajektori negara berada di ujung telunjuknya.
“Jadi jangan heran jjika dalam sejarah Khilafah banyak dihiasi brutalitas. Rasa tidak suka rakyatnya pada pemimpinnya, seringkali “diteriakkan” melalui pembunuhan agar terjadi “impeachment” paksa,” tulis Islah Bahrawi.
Kemudian demokrasi hadir. Membatasi masa jabatan pimpinan negara agar tidak terjadi “abuse of power”.
“Dalam demokrasi, suksesi kepemimpinan juga diatur dengan dasar meritokrasi, yakni mempertimbangkan kepatutan dan kemampuan. Bukan melalui jalur genetik atau nepotisme seperti halnya dalam kesejarahan khilafah atau Mamlakah (kerajaan),” katanya.
Simak berita selengkapnya ...