Dapur Hanya Satu, Mensos Kecewa saat Tinjau Posko Pengungsian Gunung Raung

Dapur Hanya Satu, Mensos Kecewa saat Tinjau Posko Pengungsian Gunung Raung Mensos, Khofifah, saat meninjau lokasi terdampak erupsi Gunung Raung di Kecamatan Sumber Wringin Bondowoso. (foto: sugiyanto/BANGSAONLINE)

BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Kekhawatiran pemerintah pusat terkait kondisi gunung Raung yang semakin meningkat, membuat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa harus blusukan ke lokasi daerah yang terdampak erupsi gunung Raung.

Saat ini gunung Raung telah mengeluarkan semburan abu vulkanik hingga mencapai 1000 meter, yang sebelumnya hanya mencapai 500 meter, sehingga beberapa desa di Kecamatan Sempol telah terdampak hujan abu vulkanik.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau lokasi terdampak erupsi gunung raung di kecamatan Sumber Wringin menegaskan bahwa dirinya kecewa. Pasalnya, dapur umum yang disediakan hanya satu unit milik BNPB, sedangkan dari Dinas Sosial tidak ada.

Apalagi setelah mendengar adanya penarikan dapur umum oleh BPBD kemarin karena alasan tidak ada anggaran. Mensos menyatakan bahwa yang berkaitan dengan kepentingan pelayanan kepada masyarakat apalagi yang menyangkut bencana, maka diharapkan semuanya sudah siap.

Terlebih Bupati sudah mengeluarkan surat keputusan darurat, maka Bupati punya kewenangan mengeluarkan beras cadangan beras pemerintah (CBP) sampai seratus ton. Jadi kewenangan ini ada di Bupati setelah dikeluarkannya surat keputusan siaga darurat.

“Kalau 100 ton beras tersebut sudah dipakai dan masih kurang, maka sampai 200 ton kewenangannya ada di Gubernur. Namun, jika masih kurang, maka diatas 200 ton kewenangan berada di Kementerian Sosial ,” ujar Khofifah Indar Parawansa, kepada sejumlah Wartawan, Minggu (12/7) di posko pengungsian.

Menurut Khofifah, sebetulnya, SOP-nya sudah diatur sangat jelas, sehingga kewenangan-kewenangan yang ada di masing level pemerintahan. Mensos meminta tolong kepada pemkab untuk dimaksimalkan dengan melakukan sinergi kepada seluruh proses kesiapan yang sudah dilakukan secara baik.

“Dengan perencanaan yang baik, inplikasinya mudah-mudahan akan baik, dan bersinergi dengan semua elemen terutama dengan pihak TNI dan Polri yang sudah melakukan berbagai meditasi dengan sistemik,” imbuh Alumni PMII ini.

Ditegaskan, pada saat menjelang lebaran ini, kata Menteri berjilbab ini, maka beberapa Menteri memang ditugaskan oleh Presiden untuk siaga selama 24 jam. "Seperti yang saya lakukan, agar sama-sama melakukan antisipasi untuk memaksimalkan seperti jumlah dapur umum yang hanya satu dari BNPB," ujarnya.

“Oleh karena itu, saya minta kepada Dinas Sosial segera berkirim surat supaya mobil dapur umum segara ditambah jumlahnya dan dikirim ke sini, karena masing-masing daerah punya hak untuk mendapatkan mobil dapur lapangan,” tegasnya. (gik/rvl)