
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kasus pengeroyokan yang terjadi kepada dua Satpol PP Kota Surabaya hingga mengalami luka saat demo buruh pabrik beberapa waktu lalu, kini polisi mengambil langka edukatif.
Langkah tersebut dilakukan agar para pelaku pengeroyokan tersebut menyerahkan diri.
Baca Juga: Hari Ketiga Puasa Polisi Amankan 16 Anak Tawuran di Surabaya
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, para pelaku pengeroyokan apabila menyerahkan diri, akan dilakukan perdamaian dan wajib lapor.
Hal tersebut disampaikan kasatreskrim disaat giat pers rilis di Polrestabes Surabaya, Selasa (5/12/2023).
"Satu pelaku inisial RTPAP (26). Menyerahkan diri didampingi rekan rekan buruh ke Mako, dengan maksud untuk berdamai," kata Hendro
Baca Juga: Baru! Atasi Error the element 'taxinvoice' has invalid child element 'refdesc' Impor XML di Coretax
Menurut Hendro, dari usaha para pelaku berinisial RTPAP itu, kepolisian menerapkan sanksi wajib lapor.
Kendati demikian, RTPAP masih berstatus sebagai tersangka yang melanggar Pasal 170 KUHP, tentang tindak perkara kekerasan.
"Karena adanya permohonan, tersangka yang bersangkutan inj dikenakan wajib lapor 2 hari dalam seminggu," paparnya.
Baca Juga: Edarkan Ganja, Pria di Tanjung Perak Dibekuk Satresnarkoba Polrestabes Surabaya
Menurutnya, untuk tersangka lain masih dilakukan penyelidikan dan proses hukum masih berlanjut.
"Kami tetap menjalankan, meneruskan kasus ke tahap penyelidikan dan berdasar pada alat bukti. Tadi malam personel kepolisian ke kediaman masing - masing tersangka, namun yang bersangkutan tidak ada di rumah," imbuh Hendro.
Hendro juga menambahkan, bahwa pihaknya telah mengantongi beberapa identitas pelaku pengeroyokan.
Baca Juga: Tim Gabungan Polrestabes Surabaya akan Tindak Tegas RHU yang Nekat Beroperasi Selama Ramadan 2025
"Sudah kita kantongi identitas para tersangka, proses hukum masih berlanjut, dan dipastikan tersangka lebih dari satu orang," tutup Hendro. (rus/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News