Lumajang Targetkan Produksi Beras 462 Ribu Ton Setahun

Lumajang Targetkan Produksi Beras 462 Ribu Ton Setahun

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang menargetkan produksi beras hasil panen petani mencapai 462 ribu ton per tahun melalui budidaya lahan seluas 323.322 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang Ir Paiman MM mengatakan, target ini dapat tercapai jika produktivitas padi yang saat ini masih 5,3 ton per hektare, dipacu hingga 6 ton per hektare.

Baca Juga: Dam Gambiran Diproyeksikan Rampung Desember 2024, Petani Ucapkan Terima Kasih ke Pj Bupati Lumajang

"Untuk mencapai target ini, kami terus menambah sarana dan teknologi pertanian secara bertahap. Kami yakin, target itu bisa dicapai Lumajang sebagai salah satu daerah yang menjadi lumbung beras Jatim," katanya, Selasa (14/07).

Paiman menyampaikan, saat panen raya beberapa waktu lalu, petani lebih memilih menjual gabah hasil panen ke pasaran dibandingkan menjadi serapan Bulog. Karena, harga gabah di pasaran lebih tinggi dari HPP (Harga Pembelian Petani) yang ditetapkan Bulog sesuai Inpres (Instruksi Presiden).

"Harga gabah di pasaran berkisar antara Rp 3.700 sampai Rp 4 ribu per kilogram. Sedangkan untuk gabah kering giling (GKG) berkisar Rp 4.100 sampai Rp 4.900," katanya.

Baca Juga: Warga Lumajang Ingin Program PTSL Berlanjut

Dalam Inpres yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 17 Maret 2015 disebutkan, untuk harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dalam negeri dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa maksimum 10 persen adalah Rp 3.700 per kilogram di petani, atau Rp 3.750 per kilogram di penggilingan.

Sementara, harga pembelian Gabah Kering Giling (GKG) dengan kualitas kadar air minum 14 persen dan kotoran maksimum 3 persen adalah Rp 4.600 per kilogram di penggilingan atau Rp 4.650 per kilogram di gudang Bulog.

Sedangkan untuk harga pembelian beras kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir maksimum 2 persen dan derajat sosoh minimum 95 persen adalah Rp 7.300 perkilogram di gudang Perum Bulog.

Baca Juga: Usai Dilanda Banjir Lahar Dingin Semeru, Pemkab Lumajang Perbaiki Sejumlah Infrastruktur

"Tim Kementan yang dikoordinir Mulyadi Handiawan, Direktur Pembiayaan Pertanian Direktoran Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian, mendapat laporan dari Bulog yang hadir dalam pertemuan itu, bahwa penyerapan setara beras di wilayah Kabupaten Lumajang oleh Bulog Divre Probolinggo hanya mencapai 7 ribu ton saja. Padahal serapan setara beras Bulog Divre Probolinggo membawahi dua wilayah sekaligus, yakni Probolinggo dan Lumajang," terangnya. (ron/ros) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO