Bawaslu Jember Minta Panitia Sholawat Akbar Tunda Kegiatan, Ada Apa?

Bawaslu Jember Minta Panitia Sholawat Akbar Tunda Kegiatan, Ada Apa? Sholawat Akbar di Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com meminta panitia Sholawat Akbar untuk menunda jadwal kegiatan yang digelar pada hari ini, Rabu (10/1/2024). Sebab, agenda tersebut berpotensi melanggar regulasi, dan sesuai dengan PKPU nomor 20 soal aturan kampanye.

Ketua , Sanda Aditya Pradana, mengatakan bahwa potensi pelanggaran sangat kuat dalam acara itu. Apalagi,  Rakabuming Raka selaku Cawapres nomor urut diagendakan hadir.

Baca Juga: Bawaslu Kota Batu Catat 2.120 Form A yang Dihasilkan Selama Proses Pengawasan Pilkada 2024

"Jadi, kami memang harus mengawal sesuai dengan tugas itu sendiri. Selain itu, ini juga sesuai ketentuan PKPU nomor 20, sebelum tanggal 21 Januari, peserta pemilu dilarang melakukan kampanye akbar dalam jumlah besar," ujarnya saat dikonfirmasi.

Ia pun menjelaskan, jumlah masyarakat yang hadir diprediksi mencapai 50 ribu, dari berbagai daerah khususnya tapal kuda.

"Dari jumlah tersebut sudah jelas mengapa bawaslu meminta penundaan," katanya.

Baca Juga: Peroleh DIPA dan TKD 2025, Pj Gubernur Jatim Siap Optimalkan Penggunaan Anggaran

Pihaknya juga mengaku sudah berkomunikasi dengan panitia agar pelaksanaan kegiatan yang berpotensi jadi ajang kampanye ini untuk ditunda, namun tetap bersikukuh digelar.

"Jadi saya sudah komunikasi tapi tetap dilaksanakan oleh panitia," ucap Sanda.

Ia pun menyebut, untuk aturan sebenarnya yang diperbolehkan baru rapat terbatas, jumlah peserta yang boleh hadir sesuai PKPU sejumlah 1.000 orang untuk tingkat kabupaten. Kemudian tingkat provinsi 2.000 orang dan nasional 3.000 orang.

Baca Juga: Sidang Restitusi, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tuntut Rp17,5 M dan Tagih Janji Presiden

Lebih lanjut, Sanda mengatakan, pelaksana kegiatan solawat kebangsaan hanya melakukan izin keramaian kegiatan masyarakat di kepolisian. Berdasarkan pantuan BANGSAONLINE.com di lapangan, dijadwalkan akan hadir dan akan melakukan pengawasan untuk memastikan tidak ada kegiatan kampanye di sana. (aji/yud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO