SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rekomendasi takaran air minum per hari yang tepat berdasarkan usia dijelaskan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB PERNEFRI) dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH.
"Minum itu sangat berpengaruh bagi tubuh, asupan cairan harus cukup, melalui minum air putih, namun tentu ada takaran dan batasan tertentu, agar tidak merusak ginjal," ujar Pringgodigdo.
Baca Juga: Resep Bubur Kacang Hijau Ketan Hitam Gurih dan Praktis
Air putih sangat penting untuk kesehatan karena memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga fungsi tubuh.
Adapun manfaat minum air putih meliputi pemeliharaan keseimbangan cairan, pembersih racun, penyediaan nutrisi, menjaga keseimbangan elektrolit dan pH tubuh, penyokong fungsi otak, mempertahankan kesehatan kulit, hingga mencegah dehidrasi dan berbagai penyakit.
Minum air putih yang cukup per hari dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan, seperti sembelit, infeksi saluran kemih dan batu ginjal.
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Menurunkan Gula Darah dengan Cepat
dr. Pringgodigdo menjelaskan bahwa kebutuhan cairan tiap individu berbeda-beda, tergantung dari berbagai faktor seperti aktivitas fisik, kondisi kesehatan, iklim dan utamanya usia.
Bagi usia remaja dan dewasa, kebutuhan air rata-rata yang dapat dicukupi adalah sebanyak dua liter per hari. Lebih dari jumlah dua liter per hari tidak baik untuk tubuh.
"Kalau kelebihan tidak bagus juga, bisa jadi tubuh terlalu banyak mengeluarkan cairan, buang air kecil terus, yang baik kita harus menjaga keseimbangan," jelas Pringgodigdo.
Baca Juga: Resep Semur Tahu Telur Puyuh, Makanan Berkuah yang Menghangatkan Tubuh
Adapun untuk usia lanjut (di atas 60 tahun), ia menyarankan untuk mengonsumsi air mineral tidak kurang dan tidak lebih dari 1,5 liter per hari.
Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi usia 0-6 bulan memerlukan cairan 700 ml per hari, bayi 7-12 bulan memerlukan cairan 800 ml per hari, anak 1-3 tahun 1,3 liter per hari, dan anak 4-8 tahun 1,7 liter.
Selain penting memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih, penting menyoroti kesehatan ginjal secara berkala ke dokter.
Baca Juga: 5 Jus yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
dr. Pringgodigdo menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ginjal pada tiap orang yang telah menginjak usia 15 tahun ke atas.
Hal itu dikarenakan penyakit ginjal merupakan salah satu gangguan kesehatan yang gejalanya tidak terdeteksi, sebelum akhirnya telah mencapai stadium tinggi.
Hipertensi (pemicu utama penyakit ginjal) dan penyakit ginjal pada usia muda saat ini terus mengalami peningkatan.
Baca Juga: Resep Tom Yum Seafood, Makanan Thailand yang Menggugah Selera
Hasil studi Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, pada penduduk usia 15 tahun ke atas didapatkan faktor risiko seperti proporsi masyarakat yang kurang makan sayur dan buah sebesar 95,5 persen.
Selanjutnya, proporsi kurang aktivitas fisik 35,5 persen, proporsi merokok 29,3 persen, proporsi obesitas sentral 31 persen dan proporsi obesitas umum 21,8 persen.
Data tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan data Riskesdas 2013.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 20 November 2024
"Penyakit ginjal bisa menyerang usia muda, di atas 15 tahun itu sudah harus segera pemeriksaan dini," tutur Pringgodigdo.
Menurut Priggodigdo gejala mengatakan hanya satu gejala yang bisa mendeteksi penyakit ginjal saat ini, yaitu urin berbusa.
(ans)
Baca Juga: Resep Wedang Saraba, Minuman Khas Makassar untuk Penghangat Tubuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News