BOJONEGORO,BANGSAONLINE.com - Pemerintah Desa Temu, Kecamatan Kanor, Bojonegoro meresmikan Sekolah Sepak Bola (SSB) Temu Sport Center (TSC).
Tujuannya untuk mencetak atlet sepak bola berprestasi di masa depan dari kelompok anak usia dini.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Ketua Askab PSSI Bojonegoro Sally Atyasasmi mengapresiasi Pemerintah Desa Temu yang peduli dengan pengembangan sepak bola di wilayah timur Bojonegoro.
"Saya itu sudah keliling di beberapa desa di Bojonegoro, ternyata banyak yang mengeluh kesulitan terkait fasilitas untuk bermain sepak bola. Namun, di sini kami melihat fasilitasnya lengkap, mulai lapangan sepak bola, lapangan bola voli ada, sehingga bisa menunjang pemuda untuk meningkatkan skill dan kemampuan sesuai bidangnya," ujar Sally di acara pembukaan SSB TSC Minggu pagi, (28/1/2024).
Menurut perempuan yang juga Anggota DPRD Bojonegoro tersebut, bibit-bibit handal harus disiapkan sejak dini agar sepak bola Bojonegoro terus bergairah.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Dia menilai anak-anak Bojonegoro mempunyai bakat dan talenta yang luar biasa di bidang sepak bola.
Buktinya, sejumlah pemain tim nasional terlahir dari Bojonegoro. Seperti Samsul Arif, Novan Setyo Sasongko, hingga Hanis Sagara Putra.
"Kami yakin, ke depan kembali akan terlahir pesepak bola profesional dari Bojonegoro. Yang terakhir viral tingkat dunia, Ahmad Faizul pemain Persibo juga pemain asal Bojonegoro dari Kecamatan Kanor. Kami berharap SSB TSC ini terus konsisten menggali potensi bibit pesepak bola profesional ke depannya," tuturnya.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Dia menambahkan, Askab PSSI Bojonegoro setiap tahun juga telah menggelar kompetisi sepak bola kelompok usia. Tujuannya untuk mewadahi tim-tim dari SSB yang telah melakukan pembinaan di tingkat desa.
"Askab berkewajiban menggelar kompetisi setiap tahunnya. Karena menjadi pemain sepak bola itu harus sesering mungkin melakukan latihan dan bertanding. Di luar itu kita melakukan seleksi untuk kita kirim sebagai delegasi mengikuti event di Porprov Jatim," katanya.
"Selama ini saya lihat pemain bola itu banyak dari wilayah timur, mulai Kecamatan Kanor, Balen, Sumberjo, dan Baureno. Jadi teruslah memupuk pembinaan sepakbola mulai usia enam tahun," tambahnya.
Baca Juga: Kiai Asep Penuhi Janji, Bagikan 300 Bola Gratis, Utusan Club Heran juga Dapat Sarung dan Lain-lain
Sekolah Sepakbola TSC yang dipelopori Karang Taruna Desa Temu itu disambut antusias oleh masyarakat sekitar. Sekitar 78 anak-anak mulai usia enam hingga 10 tahun mendaftar sekolah sepak bola.
Pelatih berlisensi A PSSI Jawa Timur pun didatangkan untuk menggembleng siswa para peserta. (nur/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News