KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) baik di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS) maupun Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Kediri kerap molor.
Pencairan dana BOS yang biasanya tiap triwulan sekali, tetapi nyatanya sering cair dalam enam bulan sekali. Kondisi ini secara otomatis mengganggu kinerja proses belajar mengajar (KBM) diantaranya, operasional dan gaji guru swasta.
Menurut Saifudin, selaku Kepala Sekolah MI di Kabupaten Kediri mengatakan, kondisi ini terjadi terutama tahun ini, dan tahun sebelumnya juga sempat molor. “Saya tidak mengetahui mengapa ini bisa terjadi. Namun yang pasti kondisi ini sangat menganggu baik guru maupun siswa,” ujar Saifudin, Sabtu (1/8).
Seperti untuk biaya ujian saja, pihak sekolah harus menghutang ke sana kemari. Padahal pelaksaan ujian tidak bisa ditunda tunda.
Sementara itu untuk jumlah dana BOS sendiri di MI misalnya, setiap siswa mendapatkan 400 ribu dalam satu semesternya. Pihak madrasah di Kabupaten Kediri mendesak Pemkab Kediri agar Dana BOS maupun beberapa program lain seperti sertifikasi agar dicairkan tepat waktu sehingga tidak mengganggu proses KBM. (rif/rvl)
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News