Buka Green Tech, K3PG Dukung Kemandirian Pangan dengan Research dan Demplot Agro Input Pertanian

Buka Green Tech, K3PG Dukung Kemandirian Pangan dengan Research dan Demplot Agro Input Pertanian Ketua Pengurus K3PG, Awang Djohan Bachtiar (tengah), saat menunjukkan tanaman cabai di Green Tech. Foto: Ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Koperasi Konsumen Karyawan Keluarga Besar Gresik (K3PG) membuka green house bernama 'Green Tech' di kawasan Perumahan Citra Sari Regency, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kamis (21/3/2024).

Ketua Pengurus K3PG, Awang Djohan Bachtiar, mengatakan bahwa Green Tech merupakan bentuk kontribusi untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan mendorong kemajuan pertanian di Indonesia.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

Fasilitas ini nantinya akan menjadi tempat research dan demonstration plot (demplot) bagi agro input tanaman buah dan sayur.

"Green Tech ini juga kami bangun di atas lahan tidur. Sehingga lahan yang sebelumnya terbengkalai begitu saja di kawasan Citra Sari Regency, sekarang dapat memberikan kebermanfaatan bagi kemajuan pertanian di Indonesia melalui riset dan budidaya," ujarnya.

Dijelaskan pula, Green Tech nantinya dikelola oleh PT Petro Karya Mandiri (PKM) yang merupakan anak perusahan K3PG, dan memiliki unit bisnis sebagai distributor pupuk nonsubsidi. Produk-produk yang dipasarkan akan diuji coba dalam fasilitas tersebut.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

"Dengan demikian, Green Tech sekaligus bentuk komitmen kami dalam memberikan perlindungan bagi semua konsumen. Produk-produk pupuk nonsubsidi yang kami pasarkan benar-benar berkualitas," urai Awang.

Ia menyebut, Green Tech K3PG juga akan menjadi sarana edukasi masyarakat Gresik, khususnya bagi warga perumahaan Citra Sari Regency.

Setelah belajar di Green Tech, selanjutnya warga dapat mengoptimalkan lahan kosong di area rumahnya untuk budidaya sayur, seperti cabai sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani

"Jika belajar dari kondisi sebelumnya, harga cabai seringkali memicu inflasi. Kenaikannya berkali-kali lipat dari harga normal. Ibu-ibu di rumah sudah pasti mengeluhkan kondisi ini. Padahal jika dipelajari, tanaman sayuran termasuk cabai bisa dibudidayakan sendiri. Tidak terkecuali bagi masyarakat perkotaan seperti di Gresik ataupun di Citra Sari Regency," ungkapnya.

Sementara itu, Green Tech memiliki luas bangunan 440 meter persegi dengan ukuran panjang 40 meter dan lebar 11 meter. Fasilitas ini mampu menampung hampir 7.000 tanaman sayuran. Adapun tanaman yang saat ini ada antara lain melon sebanyak 1.350 tanaman, cabai 150 tanaman, cabai kecil 144 tabaman, dan terong 55 tanaman. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO