Pj Bupati Sampang Minta Nakes Serius Tangani Kasus DBD

Pj Bupati Sampang Minta Nakes Serius Tangani Kasus DBD Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto bersama kadinkes saat melakukan sidak di RSUD dr Mohammad Zyn. Foto: Prokopim Pemkab Sampang.

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Pj Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto, turun langsung untuk mengatasi kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang sedang masif di kota bahari.

Ia bersama Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB), Abdulah Najich, melakukan sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Mohammad Zyn, Jum'at (3/5/2024).

Baca Juga: Peningkatan Jalan Batuporo Timur-Gunung Eleh Rampung Lebih Cepat

Dalam sidaknya, Pj Bupati Sampang meminta tenaga kesehatan serius menangani lonjakan kasus DBD. Sebab, sepanjang awal tahun 2024 hingga bulan Mei ini terdapat 260 kasus.

"Melonjaknya kasus DBD harus kita beri atensi khusus, yang paling penting proses pencegahannya juga harus disosialisasikan betul ke masyarakat," ujarnya.

Pihaknya mengaku telah melakukan rapat koordinasi bersama para pemangku kepentingan seperti kepala puskesmas dan camat, utamanya wilayah yang masuk dalam kategori merah kasus DBD.

Baca Juga: Pemkab-Bawaslu Sampang Gelar Istighosah dan Puncak Apel Siaga Pengawasan Pilkada 2024

"Beberapa hari lalu sempat ada kabar ada pasien (DBD) meninggal, tapi nyatanya tidak benar," ungkapnya.

Menurutnya, pencegahan DBD dapat dilakukan dengan mengikuti gerakan 5M, yaitu lima langkah kunci yang efektif dalam pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sekitar.

Pertama, menguras bak mandi dan tempat penampungan udara lainnya. Penting untuk menguras bak mandi dan semua wadah secara berkala yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti, vektor penyakit DBD.

Baca Juga: Ribuan Warga Baca Sholawat untuk Pilkada Damai di Sampang

Kedua, menutup tempat-tempat penampungan udara. Pastikan semua tempat penampungan udara, seperti tong air dan tangki air, tertutup rapat. Hal ini akan mencegah nyamuk masuk dan bertelur di udara tersebut.

Ketiga, mengubur atau menyingkirkan wadah-wadah tertentu, botol, sampah plastik, dan wadah lain yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD.

Keempat, mendaur ulang barang-barang yang dapat dijadikan tempat berkembang biak nyamuk, seperti potongan ban atau wadah plastik bekas, dan diproses secara aman.

Baca Juga: Diskusi KNPI: APBD Sampang Tergerus Data Gaib Program UHC

Kelima, menaburkan bubuk abate pada tempat-tempat berudara yang sulit atau tidak mungkin dikuras, sehingga menghambat perkembang biakan nyamuk.

"Gerakan 5M ini merupakan strategi yang telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko DBD," tutupnya. (adv/tam/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO