Ketua Komisi III DPRD Gresik Sebut Anggaran Perbaikan Jalan Habis Sejak 100 Hari Pemerintahan Bupati

Ketua Komisi III DPRD Gresik Sebut Anggaran Perbaikan Jalan Habis Sejak 100 Hari Pemerintahan Bupati Ketua Komisi III DPRD Gresik, Sulisno Irbansyah (kiri), dan Waka DPRD Ahmad Nurhamim. (Ist)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua Komisi III DPRD Gresik, Sulisno Irbansyah, menyebut bahwa anggaran APBD 2025 untuk pos perbaikan kerusakan jalan sudah habis untuk perbaikan kerusakan jalan di masa 100 hari pemerintahan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, dan Wabup Asluchul Alif.

“Kondisi efisiensi anggaran membuat anggaran untuk perbaikan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) untuk pos perbaikan kerusakan jalan juga berkurang. Anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan jalan sudah habis di 100 hari pemerintahan Yani-Alif,” ujar Sulisno Irbansyah saat jumpa pers di DPRD Gresik, Kamis (14/8/2025).

Anggota Fraksi PDIP ini tak menjelaskan berapa miliar anggaran yang dimandatkan ke DPUTR, ia hanya menyebut bahwa kerusakan jalan banyak dilakukan dengan tambal sulam melalui Unit Reaksi Cepat (URC), dan beberapa titik jalan yang membutuhkan perbaikan dengan anggaran besar, seperti di Jalan Kapten Darmo Sugondo, Kecamatan Kebomas.

“Kerusakan Jalan Kapten Darmo Sugondo, Kecamatan Kebomas kan parah itu. Butuh anggaran besar. Satu titik kerusakan jalan saja menyedot anggaran besar, sehingga cepat habis,” tandasnya.

Sulisno juga menyampaikan, untuk perbaikan jalan selanjutnya masih menunggu pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD-P) tahun 2025 yang akan dibahas badan anggaran (Banggar) DPRD dan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Pemkab Gresik.

“Di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) atau APBD-P 2025 kembali dianggarkan untuk perbaikan kerusakan jalan. Untuk nominalnya nunggu finaliasi pembahasan,” tandasnya.

Sulisno menambahkan, panjang jalan kabupaten se-Kabupaten Gresik sekitar 524 km, sedangkan untuk perbaikan semua dengan kualitas cor atau beton membutuhkan anggaran sekitar Rp1,2 triliun.

“Hitung-hitungannya butuh anggaran Rp1,2 triliun untuk perbaikan total 524 km jalan kabupaten dengan kualitas cor,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua (Waka) DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim, meminta Pemkab Gresik tidak membiasakan tambal sulam untuk perbaikan jalan. Sebab, ketahanan tambal sulam tidak lama.

“Kalau hanya dengan tambal sulam perbaikan jalan rusak, usianya tak lama, baru beberapa bulan rusak lagi. Apa lagi saat musim hujan, sehingga uang rakyat terbuang cuma-cuma,” katanya.

Kerena itu, Anha, sapaan akrab Waka DPRD Gresik, meminta Pemkab harus memiliki skema penuntasan jalan dengan anggaran bertahap (tidak dalam satu tahun anggaran).

“Misal panjang jalan Kabupaten Gresik 524 km, nah butuh berapa tahun untuk perbaikan dan berapa anggarannya untuk perbaikan dengan kualitas baik, setelah diperbaiki dengan konstruksi cor misalnya 20 tahun tidak rusak. Nah tinggal diskemakan butuh berapa tahun dituntaskan dan setiap tahun dianggarkan berapa,” pungkas Ketua DPD Golkar Gresik ini. (hud/msn)