KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot Kediri melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengundang 50 guru UKS dari SMP/MTs dalam bimbingan teknis penyelenggaraan kesehatan lingkungan di tempat fasilitas umum, khususnya sekolah, Selasa (7/5/2024). Pemateri dalam agenda tersebut berasal dari Dinkes Jatim.
"Agar proses belajar mengajar siswa berjalan lancar, harus didukung dengan lingkungan yang sehat agar tercipta rasa aman dan nyaman di sekolah. Selain itu, sekolah yang sehat memiliki andil besar dalam tumbuh kembang murid secara optimal," kata Kepala Dinkes Kota Kediri, Muh. Fajri Mubasysyir.
Baca Juga: Sidak Pasar Jelang Nataru, DKPP Kota Kediri Pastikan Semua Produk Hewani Penuhi Standar ASUH
“Semua komponen baik udara, air, pembuangan sampah dan bebas asap rokok harus diperhatikan. Dari narasumber akan diterangkan sejelas-jelasnya terkait hal tersebut dan dari kegiatan ini diharapkan ilmu yang sudah didapat bisa diaplikasikan di sekolah,” paparnya menambahkan.
Lebih lanjut, Fajri menyatakan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi pendidik, peserta didik, dan tenaga pendidikan dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan lingkungan sekolah yang sehat, sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2023 pasal 97 tentang kesehatan sekolah.
“Upaya ini kita lakukan untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang memenuhi syarat kesehatan. Mohon kiranya bapak/ibu bisa mengikuti bimtek ini dengan baik dan mari kita wujudkan sekolah yang sehat demi generasi penerus bangsa yang cerdas dan hebat,” ujarnya.
Baca Juga: Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76, Sekdakot Kediri Bacakan Pidato Presiden Prabowo
Sementara itu, Yuli Trisuhartini dari Dinkes Jatim Timur menjabarkan syarat lingkungan sekolah yang sehat ialah dengan memperhatikan aspek, di antaranya lokasi, bangunan, ruangan kelas, kelembapan, pencahayaan, kebisingan, temperatur, sarana sanitasi, halaman sekolah serta sarana penunjang.
“Lingkungan yang bersih dan sehat merupakan tanggung jawab dari seluruh warga sekolah, sehingga perlu adanya pembinaan dan dikembangkan secara terus menerus. Yang paling harus diperhatikan adalah kebiasaan atau perilaku sanitasinya yang bagus yang berhubungan dengan MCK, tempat sampah, gorong-gorong air, dan sebagainya,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, guru pembina PMR dan UKS SMPN 9, Samsul arifin, mengapresiasi gelaran bimtek. Menurut dia, kegiatan ini sangat bermanfaat dan menjadi pengingat untuk semua lembaga sekolah agar terus menegakkan kebersihan di lingkungan sekolah.
Baca Juga: Pemkot Kediri Apresiasi Wajib Pajak yang Tertib dan Taat
“Alhamdulillah perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah kami selama ini sudah berjalan dengan baik. Semoga kegiatan ini bisa sering diadakan agar PHBS di lingkungan sekolah bisa terlaksana dengan baik,” ucapnya saat ditemui usai mengikuti bimtek. (uji/mar).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News