BANGSAONLINE.com - Sebagian besar wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Pemilihan peralatan saat mendaki gunung di musim kemarau tidak sama dengan saat mendaki di musim hujan.
Dalam situs resmi BMKG menjelaskan, di malam hari saat musim kemarau akan terasa lebih dingin dibanding musim hujan.
Baca Juga: Bolehkah Menggunakan Celana Jeans saat Mendaki Gunung?
Hal ini dikarenakan Moonson Dingin Australia, yaitu kondisi di mana wilayah Australia berada dalam periode musim dingin yang mengakibatkan tekanan udara tinggi di Australia terbawa pergerakan massa udara menuju Indonesia.
Akibat dari Moonson Dingin Australia, suhu di beberapa wilayah Indonesia, khususnya bagian Selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) terasa lebih dingin, terutama pada saat malam hingga pagi hari.
Karena kondisi ini, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum melakukan pendakian di musim kemarau. Apa saja? Simak untuk tahu lebih jelasnya!
Baca Juga: Mampu Gantikan Peran Tenda, Ini Dua Keunggulan Jas Hujan Ponco saat Mendaki Gunung
1. Hindari pakaian berwarna hitam
Benda atau kain berwarna hitam mampu menyerap cahaya dan merubahnya menjadi energi panas. Dampaknya jika kita mendaki pada siang hari dengan mengenakan pakaian hitam akan lebih mudah terasa dehidrasi, sehingga mengakibatkan kita lebih sering minum dan menghabiskan banyak stok air minum.
2. Gunakan buff atau masker
Baca Juga: Semeru Dibuka, Ini Tips Mendaki di Musim Hujan
Buff adalah kain multifungsi yang bisa digunakan sebagai masker, headband, hairband, dan lain sebagainya. Gunung akan lebih banyak debu ketika musim kemarau. Hal ini karena kondisi panas yang mengakibatkan tanah kering sehingga debu mudah bermunculan.
3. Jaket & sleeping bag
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, mendaki di musim kemarau akan terasa lebih dingin. Kalian bisa menggunakan jaket outdoor atau jaket tebal untuk dikenakan saat malam hari atau ketika kondisi cuaca sudah mulai terasa dingin. Selain itu, jangan lupa untuk selalu membawa sleeping bag agar kualitas tidur kalian tetap terjaga.
Baca Juga: Rawan Bencana, Bolehkah Mendaki Gunung di Musim Hujan?
4. Bekal air yang cukup
Aktivitas di bawah terik matahari akan lebih mudah menghasilkan keringat. Dampaknya, kita mudah terasa haus. Jika gunung yang kita daki mempunyai banyak sumber mata air, mungkin tidak menjadi masalah. Namun jika gunung yang kita daki memiliki mata air yang terbatas atau bahkan tidak tersedia sama sekali, kita harus mempersiapkan lebih banyak air.
5. Kacamata & sunscreen
Baca Juga: Cara Packing Carrier, Tak bikin Pegal dan Antibasah Saat Hujan
Yang terakhir jangan lupa kenakan kacamata hitam dan sunscreen untuk menghindari kulit wajah dan mata terkena sinar UV secara langsung.
Itulah lima hal yang perlu kalian perhatikan. Selain hal di atas, kalian juga bisa membawa sarung tangan, kaus kaki tebal, penutup kepala, dan pakaian hangat lainnya untuk menunjang ketika hawa dingin tiba saat malam hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News