KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, telah mengeluarkan permintaan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu untuk segera mengumpulkan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Komite Sekolah guna bersama-sama mengatasi kasus meninggalnya seorang siswa SMP berusia 14 tahun di Kota Batu.
Kasus ini diduga terkait dengan insiden pemukulan oleh sejumlah temannya saat kerja kelompok.
Baca Juga: Paslon Nur-Heli Yakin Raih Suara Sah Pilwalkot Batu Lebih dari 50 Persen
"Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, kami menekankan pentingnya melakukan kerja kelompok di luar jam sekolah di lingkungan sekolah agar anak-anak tetap berada dalam pengawasan yang ketat," ungkap Aries Agung Paewai.
Aries menyatakan kekhawatirannya, terutama karena insiden tersebut terjadi di luar jam sekolah saat para siswa berkumpul untuk mengerjakan tugas kelompok.
"Oleh karena itu, ke depannya, kami meminta agar kegiatan kerja kelompok di luar jam sekolah dilakukan di dalam lingkungan sekolah guna menghindari potensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan di tempat-tempat yang sulit terpantau," tambah Aries yang juga Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini.
Baca Juga: Pertama di Kota Batu, Pemkot Launching Koperasi Multi Pihak Kreatif
Permintaan ini disampaikan sebagai langkah preventif guna memastikan keamanan dan keselamatan para siswa dalam menjalankan kegiatan di luar jam sekolah. Keselamatan dan kesejahteraan siswa menjadi prioritas utama bagi pihak otoritas pendidikan di Kota Batu dalam menyikapi kasus-kasus kekerasan di lingkungan sekolah.
Mengingat pentingnya peran sekolah dalam mengawasi aktivitas siswa di luar jam pelajaran, penerapan kebijakan untuk mendukung keamanan dan kenyamanan siswa dalam melaksanakan kegiatan kelompok diharapkan dapat mengurangi risiko kejadian serupa di masa mendatang.
"Pendidikan bukan hanya tentang pembelajaran akademis, tetapi juga mencakup aspek keselamatan dan perlindungan bagi setiap individu di lingkungan Pendidikan," ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Batu Libatkan 150 Pelajar di Gemarikan
Selain itu, pembentukan kolaborasi antara MKKS, Komite Sekolah, dan pihak terkait akan memperkuat pengawasan dan kontrol terhadap kegiatan ekstrakurikuler siswa di lingkungan sekolah.
"Dengan berjalannya kegiatan kerja kelompok di bawah pengawasan yang ketat, kami yakin akan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan para siswa," tuturnya. (adi/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News