PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah seniman di Pamekasan menggelar Diskusi dan Ngopi (Diksi) Lintas Media & Sektor membahas surat edaran yang dikeluarkan oleh MUI tahun 2017 tentang pentas hiburan di Pamekasan, Jumat (7/6/2024).
Selain dihadiri perwakilan seniman, diskusi tersebut juga dihadiri ulama, pihak kepolisian, TNI, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Pamekasan, serta pengusaha.
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
Dalam kesempatan tersebut, Andy, salah satu seniman di Pamekasan, mengeluhkan sulitnya mengurus izin untuk pertunjukan, baik untuk kesenian maupun konser.
Ia menyoroti poin nomor 5 surat edaran dari MUI Pamekasan tahun 2017 yang berbunyi: "Alat musik harus tenang, tidak hingar-bingar, dan tidak bersifat hura-hura'.
Menurut Andy, yang namanya pertunjukan musik pasti ada hingar-bingar. Karena itu ia meminta keadilan dalam forum tersebut.
Baca Juga: Satu dari Dua Pelaku Curanmor di Kecamatan Kota Diringkus Satreskrim Polres Pamekasan
Bahkan, Andy menuding polisi takut dengan FPI dan MUI sehingga mempersulit penerbitan izin untuk pentas hiburan.
"Kami dari musisi Pamekasan tidak henti-hentinya dengan musik islami, kami senang dengan hal itu. Cuman, kayaknya, mohon maaf, di sini pihak kepolisian tahun kemarin saya telusuri ini takut sama yang namanya FPI, seperti itu," cetusnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakapolres Pamekasan Kompol Andy Purnomo membantah tudingan bahwa pihaknya takut dengan MUI.
Baca Juga: Tantang Haji Her Duel Carok hingga Ancam Perkosa Keluarganya, Warga Pamekasan Diamuk Massa
"Kalau pembahasannya takut, saya katakan polisi tidak takut. Saya katakan polisi hanya menjalankan Undang-Undang dan regulasi terkait. Itulah kearifan lokal, selama aturan tidak dilanggar, masyarakat bisa menerima situasi kondisi yang ada endingnya aman, silakan," tegasnya saat dikonfirmasi usai acara.
Menurut Andy Purnomo, gelaran pentas hiburan bukan sepenuhnya tanggung jawab kepolisian. Sebab, ada pemerintah daerah serta institusi lain yang ikut bertanggung jawab. Sedangkan tugas kepolisian adalah menjaga keamanan kamtibmas.
"Jangan sampai karena hiburan nanti, ini gara-gara polisi, tidak bisa seperti itu. Ini tanggung jawab bersama. Intinya, junjung bersama membahas terkait dengan apa yang menjadi harapan masyarakat. Polisi menjadi di tengah, tidak ada yang disalahkan dan tidak takut dengan siapa pun," tuturnya. (dim/rev)
Baca Juga: Dituding Jadi Mata-mata Bea Cukai, M. Hasanuddin Laporkan Oknum Pegawai Ontong Teros ke Polisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News