SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Subandi masih menempati urutan teratas sebagai calon bupati dalam Pilkada Sidoarjo 2024. Plt Bupati Sidoarjo itu memiliki elektabilitas 42,4 persen, dan disusul anggota DPRD Jatim, Ahmad Amir Aslichin atau yang akrab disapa Mas Iin dengan elektabilitas 25,8 persen.
Tingkat elektabilitas kedua tokoh ini merupakan hasil survei lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) yang dilakukan pada periode 25 Mei-1 Juni 2024, terhadap 1.200 responden, dengan menggunakan Metode Stratified Multistage Random Sampling.
Baca Juga: Berantas Hoaks dan Fitnah di Medsos Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Kota Batu Gandeng Mafindo
Direktur ARCI, Baihaki Siradj, mengatakan bahwa elektabilitas kedua tokoh tersebut sama-sama mengalami kenaikan. Hanya saja ada perbedaan di antara keduanya jika dilihat dari basis pemilih berdasarkan usia.
“Kalau Subandi sangat unggul mutlak di pemilih umur 40 tahun ke atas (52,7 persen). Sedangkan Amir Aslichin menguasai pemilih umur 17 sampai 25 tahun atau pemilih milenial (37,9 persen),” ujarnya, Jumat (7/6/2024) sore.
Sedangkan elektabilitas figur lainnya sebagai Calon Bupati Sidoarjo, yakni Usman (10,5 persen), Fandi Utomo (4,8 persen), M Sholeh (4,1 persen) dan Sugiono (3,7 persen). Diketahui, Usman saat ini Ketua DPRD Sidoarjo, Fandi Utomo mantan anggota DPR RI, Sholeh berprofesi pengacara dan Sugiono sosok pengusaha.
Baca Juga: Gus Ali Kembali Doakan Pasangan SAE Menang di Pilkada Sidoarjo
ARCI juga mengukur elektabilitas tokoh yang berpotensi maju sebagai Calon Wakil Bupati Sidoarjo dalam Pilkada 2024. Hasilnya, Mimik Idayana menempati urutan pertama (31,2 persen), selisih tipis dengan Zainal Abidin (30,7 persen).
Berikutnya Saikhul Islam (9,6 persen), Khulaim Junaidi (8,3 persen), Samsul Hadi (7,5 persen), Edy Widodo (5,2 persen), dan Tri Susilowati (1,8 persen). Selain mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, ARCI juga mengukur elektabilitas simulasi pasangan calon dalam Pilkada Sidoarjo 2024.
Hasilnya, saat Subandi berpasangan dengan Mimik, elektabilitasnya 43,6 persen. Sedangkan Mas Iin-Zainal Abidin (30,4 persen), Fandi Utomo-Tri Susilowati (7,5 persen) dan tidak menjawab (18,5 persen).
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Minta PTPS Jaga Integritas dan Profesionalitas dalam Pengawasan Pilkada 2024
Sedangkan simulasi Subandi-Khulaim Junaidi (35,2 persen), Mas Iin-Usman (22,8 persen), Sugiono-Samsul Hadi (9,5 persen). Sementara jika simulasi dua pasangan calon, Subandi-Zainal Abidin (41,5 persen), Mas Iin-Mimik Idayana (34,1 persen), Subandi-Mimik (52,8 persen), dan Fandi Utomo-Sugiono (14,5 persen).
Baihaki menjelaskan, elektabilitas Subandi sebagai Calon Bupati dan Mimik Idayana sebagai Calon Wakil Bupati tertinggi, jika keduanya berpasangan. Meski begitu, kata Baihaki, pasangan lain masih memiliki kesempatan untuk menyamai atau melebihi, tergantung branding yang dilakukan masing-masing calon tersebut.
Ditambahkan Baihaki, pilihan tersebut masih bisa berubah dengan prosentase sebesar 40,7 persen. Dan yang menyebabkan berubahnya pilihan tersebut, karena faktor diberi bingkisan oleh calon, dengan prosentase 52,7 persen. (sta/mar)
Baca Juga: Debat Pilbup Blitar Dihentikan, Salah Satu Paslon Diduga Langgar Tata Tertib
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News