BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan melakukan penggeledahan rumah seorang politikus di Bangkalan. Informasi yang dihimpun, penggeledahan berlangsung selama 10 jam, Selasa (9/7/2024).
Ada dua titik lokasi yang menjadi sasaran penggeledahan oleh KPK. Pertama sebuah rumah di Kecamatan Kota Bangkalan berlangsung selama 6 jam, sejak siang hingga petang.
Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah
Sedangkan titik kedua adalah rumah di kecamatan daerah utara, yang dilakukan petang hingga malam sekira pukul 21.00 WIB.
Sumber BANGSAONLINE.com menyebutkan, selama penggeledahan petugas KPK didampingi oleh orang dekat sang politikus dan dikawal oleh Polres Bangkalan.
Namun, KPK tidak mendapati politikus yang diincar, karena yang bersangkutan tidak sedang berada di rumahnya.
Baca Juga: Eks Wakil Ketua KPK Jadikan Peserta Seminar Responden Survei: 2024 Masih Sangat Banyak Korupsi
Kabar penggeledahan itu santer di kalangan awak media. Wartawan BANGSAONLINE.com sempat melakukan pengecekan di salah satu rumah politikus tersebut pada pukul 20.10 WIB, namun tidak tampak ada aktivitas KPK melakukan penggeledahan.
Namun, sejumlah awak media sudah terlihat standby memantau kondisi rumah politikus tersebut.
Kasatintelkam Polres Bangkalan, Iptu Anang Widiarto, belum menjawab saat dikonfirmasi terkait keberadaan atau penggeledahan yang dilakukan KPK Bangkalan.
Baca Juga: Kasus Hibah Pokmas APBD Jatim, Anak Cabup Jombang Mundjidah Dipanggil KPK
Sementara salah satu kapolsek di Bangkalan Utara mengaku tidak tahu jika ada penggeledahan yang dilakukan KPK di Bangkalan.
"Tidak tahu saya, Mas. Tak cek nanti, tapi kanit intel saya lagi naik haji," ungkapnya kepada wartawan BANGSAONLINE.com
Komisioner KPK, Nurul Ghufron, dan Jubir KPK, Ali Fikri, hingga berita ini ditulis juga belum merespons saat dikonfirmasi terkait penggeledahan di Bangkalan.
Baca Juga: Nama-Nama Anggota DPRD Jatim yang Diperiksa KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah
Sedangkan akun @Mathur yang diduga milik Mathur Husyairi, Anggota DPRD Jawa Timur dari PBB sempat menulis status di medsos Facebook: "Indrapura kèneng lèndhuh" (Indrapura lagi ada gempa, red). (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News