KOTA MOJOKERTO,BANGSAONLINE.com - Pemkot Mojokerto melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) melaksanakan pembinaan dan sosialisasi Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan di Tingkat Sekolah Dasar Negeri dan Swasta Rabu (10/7/2024).
Sosialisasi yang digelar di Aula Kantor Dikbud Kota Mojokerto, dihadiri 52 peserta dari satuan tugas masing-masing gugus sekolah.
Baca Juga: Dikbud Kota Mojokerto Perjuangan Nasib 1.000 Anak Miskin ke Kemendikbudristek
Acara dibuka oleh sambutan Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo.
Gaguk menekankan kepada satuan tugas masing masing gugus sekolah, untuk bekerja maksimal dalam mengantisipasi dan pencegahan kekerasan di dalam sekolah.
"Kegiatan sosialisasi ini, merupakan upaya maksimal dari Pemkot Mojokerto dalam pencegahan dini dan menghilangkan segala tindak kekerasan yang ada di satuan pendidikan lingkungan sekolah secara berkala. Termasuk, wujud komitmen dari Pemkot Mojokerto untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 46 tahun 2023, tentang menciptakan proses pembelajaran di satuan pendidikan yang nyaman, inklusif dan kondusif, serta bebas dari segala bentuk kekerasan. Disamping itu, bagian dari mendukung program indonesai emas," kata Gaguk Tri Prasetya.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Melalui Dinsos P3A Rehab Rumah Warga yang Tak Layak Huni
Dalam sosialisasi tersebut, Dikbud Kota Mojokerto juga mendatangkan narasumber dari Balai Besar Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Ruby Hartoyo Plt kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto menjelaskan, bahwa sosialisasi ini dalam rangka menekankan kepada Satuan Tugas di tiap gugus sekolah supaya lebih memahami tentang bullying.
Baca Juga: Berikan Perlindungan Hukum untuk Masyarakat, Dinsos P3A Kota Mojokerto Gandeng LPPA Bina Annisa
Adapun bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan seseorang untuk mengintimidasiorang lain yang dinilai lebih lemah.
"Kita sengaja menghadirkan Narasumber dari Balai Besar Mutu Pendidikan Jawa Timur, untuk memberikan edukasi maupun pemahaman kepada para peserta sosialisasi tentang pencegahan dan penanganan kasus kekerasan pada anak, di satuan tugas masing masing gugus sekolah," ujarnya
"Para peserta sosialisasi harus memahami bentuk pencegahan kekerasan fisik dan non-fisik di sekolah, agar satuan tugas yang berada di satuan sekolah lebih paham penanganannya yang berkaitan bila ada kekerasan yang ada di masing-masing sekolah," sambungnya.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Hadiahkan Umroh untuk Konsumen Setia Mojo Shop Fiesta 2024
Harapannya, kegiatan ini kedepannya dapat meminimalisasi maupun menghilangkan berbagai bentuk kekerasan di dalam sekolah maupun di luar sekolah di seluruh Kota Mojokerto. (ris/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News