Tour de Banyuwangi Ijen Reborn Usai Vakum 4 Tahun, Pj Gubernur Adhy Beberkan Dampaknya

Tour de Banyuwangi Ijen Reborn Usai Vakum 4 Tahun, Pj Gubernur Adhy Beberkan Dampaknya

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Balap Sepeda Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) baru saja usai, Kamis (25/07/2024) lalu. TdBI juga menjadi satu-satunya balap sepeda yang telah masuk dalam agenda Union Cycliste Internationale (UCI) atau Federasi Balap Sepeda Dunia.

Kondisi itu, menurut , nantinya bakal membawa banyak sekali kebanggaan bagi Jatim. Ia berharap, hal ini bisa menginspirasi daerah lain di Jatim. Dampak itu mulai dari sektor perekonomian hingga pariwisata.

Baca Juga: Pembahasan Raperda APBD TA 2025 di DPRD Provinsi, Pj Gubernur Jatim: Siap Akselarsi Peningkatan PAD

"Balap sepeda Tour de Banyuwangi Ijen ini bukan cuma sekadar sport tourism saja. Kita juga bisa mempromosikan keindahan Jawa Timur di mata dunia seperti yang kita lihat dalam rute hari ini. Kalau mereka sudah tahu, otomatis ini akan berimbas baik bagi perekonomian sekitar," ujar membeberkan dampak yang bakal ditimbulkan.

TdBI merupakan yang pertama dilakukan sejak sebelumnya vakum selama empat tahun akibat pandemi Covid-19, sehingga, tagline yang digunakan dalam TdBI kali ini adalah "Reborn".

"Jadi diharapkan TdBI kali ini bisa menjadi momentum kita bisa menyelenggarakan acara dengan impact yang lebih luar biasa daripada sebelum-sebelumnya," kata Adhy.

Baca Juga: Terima Baleg DPR RI untuk Prolegnas, Pj Gubernur Jatim Sampaikan Pelbagai Aspirasi

Selain dari indonesia, TdBI diikuti pembalap dari 13 negara. Di antaranya adalah Australia, Thailand, Malaysia, Jepang, Korea, bahkan Belanda. Pemenang dari rute terakhir ini adalah Merhawi Kudus di posisi pertama dengan gap time 14:31:06, disusul oleh Metkel Eyob dengan selisih 9 detik dari Merhawi. Keduanya merupakan riders asal Malaysia. Sementara di peringkat ketiga diduduki oleh Benjamin Prades Reverte yang mewakili Jepang dengan selisih gap time 2:19 menit dari juara pertama.

Dalam kesempatan itu, Pj. Gubernur Adhy juga menyematkan penghargaan untuk Banyuwangi Gandrung. Di mana, penerimanya merupakan peserta dari Indonesia dengan catatan waktu tercepat dan performa terbaik. Mereka adalah Muhammad Imam Arifin dengan gap time 14:39:54 di posisi pertama, Abdul Soleh di posisi kedua dan Astnan Maulana di posisi ketiga. Masing-masing gap time keduanya hanya berselisih 9 detik dan 1.23 menit dari Muhammad Imam Arifin.

TdBI ini sendiri ditutup secara langsung oleh Sekjen Kemenkes RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha. Dalam sambutannya, ia mengaku bangga acara berlangsung baik dan lancar. (dev/ns)

Baca Juga: Angka TPT Jatim 4 Tahun Terakhir Turun, Terendah Kedua di Pulau Jawa dan di Bawah Nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO