Ponpes As Sunnah Bantah Keterlibatan dalam Kasus Terorisme di Kota Batu

Ponpes As Sunnah Bantah Keterlibatan dalam Kasus Terorisme di Kota Batu Humas Pondok Pesantren As Sunnah, Endri Faisol.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren As Sunnah yang terletak di Jalan Terusan Hasanudin, Kota Batu, dengan tegas membantah adanya keterlibatan santri atau komunitasnya dalam kasus terorisme yang baru-baru ini menggemparkan Kota Agropolitan.

Humas Ponpes As Sunnah, Endri Faisol, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan, dan beberapa kali meminta keterangan dari pondok. Namun, ia menegaskan tidak ada satu pun santri yang berhubungan dengan para terduga teroris.

Baca Juga: Si Jago Merah Lalap TPS3R Cangar

"Yang ditangkap polisi terduga teroris itu bukan santri kami, kalau memang benar santri kami, mestinya kami ditangkap juga," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (2/8/2024).

Dijelaskan pula, kompleks Villa Syariah Bunga Tanjung, tempat tinggal keluarga terduga teroris, memang tidak terlalu jauh dari pondok pesantren. Namun, ia mengaku hanya bertemu sekali dengan orang tua terduga teroris, dan tidak mengenal anaknya secara pribadi.

Baca Juga: Hujan Lebat, Dinding Saluran Irigasi Jembatan Dakota Kota Batu Longsor

"Kami tidak memiliki hubungan dengan aktivitas terorisme, dan kami selalu mendukung upaya pemerintah dalam memberantas aksi terorisme," katanya.

Faisol menyatakan, Wakapolres Batu berencana untuk melaksanakan salat Subuh berjamaah di pondok pesantren sebagai bentuk silaturahmi, dan dukungan terhadap aktivitas keagamaan yang dilakukan di sana.

Santri Pondok Pesantren As Sunnah, lanjut Faisol, berasal dari berbagai daerah Indonesia seperti Malang, Lamongan, Pekalongan, dan Jakarta. Namun, ia kembali menegaskan menegaskan bahwa pelaku teror yang ditangkap berasal dari Jakarta tersebut bukanlah bagian dari komunitas pesantren tersebut.

Baca Juga: Penyebab Pohon Trengguli Tumbang di Jalan Trunojoyo Kota Batu

"Dari informasi yang kami terima, terduga teroris yang tertangkap berasal dari luar kota, tepatnya dari Jakarta. Kami tidak mengenal sosok tersebut, dan dia bukan bagian dari komunitas kami di pesantren," paparnya.

Endri menyebut, nilai-nilai ajaran agama yang diajarkan di pesantren itu menekankan perdamaian, toleransi, dan keselamatan untuk semua orang. Saat BANGSAONLINE.com berkunjung, kegiatan belajar mengajar dan keagamaan tetap berlangsung seperti biasa, para santri dan pengurus tetap fokus pada aktivitas keagamaan dan pendidikan. (adi/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO