SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Ketua paguyuban kepala desa pantai utara (Pantura) bersatu, Moch Wijdan atau yang akrab disapa Bun Wid, bebas dari lembaga pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Sampang, Selasa (6/8/2024). Kedatangannya mendapat sambutan dari puluhan ribu masyarakat.
Berdasarkan pantauan BANGSAONLINE.com di lokasi, penyambutan nahkoda Prabu Sakti itu menjadi momentum yang tepat untuk menyongsong kekompakan masyarakat Pantura. Bahkan, kedatangan Bun Wid dikawal pihak kepolisian.
Baca Juga: Sidang Vonis Penembakan di Sampang, Ketua Klebun Pantura Sampang tak Terbukti Jadi Aktor Utama
Terlihat juga sejumlah elit partai politik di kediaman Kepala Desa Ketapang Daya. Dalam sambutannya, Wijdan berterima kasih kepada seluruh masyarakat Pantura yang telah menunggu untuk menyambutnya keluar dari Lapas Sampang.
“Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan semangat dan yang selalu mendoakan untuk bisa selalu bersama-sama masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Masyarakat Pantura Sampang Minta BP2JK Jatim Batalkan Pemenang Proyek Pengamanan Pantai
Ia juga mengajak masyarakat untuk membaca syahadat, dan shalawat nariah dengan harapan bisa menghapus kesalahan yang telah terjadi.
“Dengan membaca syahadat dan shalawat ini adalah bisa menghilangkan kesalahan yang terjadi pada akhir 2023 lalu itu,” tuturnya.
Peristiwa itu, kata Bun Wid, adalah pelajaran besar bagi dirinya sebagai Kepala Desa atau tokoh masyarakat. Sehingga, kejadian tersebut juga menjadi hikmah untuk menjadikan dirinya menjadi lebih baik lagi.
“Belajar dari kejadian itu akan menjadikan proses saya agar lebih baik kedepannya,” ucapnya.
Sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Sampang menjatuhkan vonis penjara kepada Bun Wid. Hakim menjatuhkan vonis berbeda kepada beberapa terdakwa dalam kasus penenmbakan terhadap Muarah, warga Kecamatan Banyuates.
Moch Wijdan (Bun Wid) dijatuhkan vonis penjara 8 bulan, sementara Hannan 4 tahun, Abd Rorim 5 tahun, H. Sutikno 5 tahun, Haris 3 tahun 6 bulan. Dalam amar putusan, majelis hakim memutuskan bahwa Bun Wid tidak terlibat dalam skandal kasus penembakan, tapi tidak melapor ke polisi meski mengetahuinya.
“Sesuai dengan fakta di persidangan bahwa Moch Wijdan bukan merupakan otak dari perencanaan penembakan terhadap korban Muarah,” ucap Bachtiar Pradinata selalu kuasa hukum Bun Wid pada Kamis (25/7/2024). (tam/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News