MALANG, BANGSAONLINE.com - Tiba-tiba bom di Lanudal Abdurahman Saleh Malang meledak sebanyak 2 kali. Asap pekat pun membumbung tinggi. Sesaat menimbulkan kepanikan karena asap merupakan zat klorin yang bisa menewaskan siapa saja yang menghisap.
Sesaat kemudian pihak kepolisian, PMK, Jihandak, ambulan dan tim kesehatan tiba dilokasi. Pusat Pengendalian Krisis (Pusdalsis) bersama PMK gabungan, SRC-PB datang mematikan sumber kontaminasi. Korban yang dievakuasi dibersihkan dengan air dekontaminasi. Korban berjumlah 10 orang, 7 orang dalam kondisi luka ringan, 1 orang meninggal dan 2 orang kritis.
Baca Juga: Polri Uji Coba Syarat Kepesertaan Aktif JKN bagi Pemohon SIM di Malang Raya
Pelaku yang telihat aparat kepolisian berusaha untuk kabur dengan mengendarai taksi bersembunyi di sebuah gedung. Gedung pun ikut meledak karena pelaku teroris juga meninggalkan bom waktu.
Rentetan peristiwa tadi merupakan simulasi latihan penanggulangan terorisme berbahan Kimia, Biologi, Radiologi dan Nuklir (KBRN) Angkatan III oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Pusat di Malang Raya Rabu (26/8). Acara dipusatkan di halaman parkir Bandara Abdurahman Saleh, Pakis, Kabupaten Malang.
Hadir dalam simulasi, Kepala Deputi II BNPT Pusat, Irjen Pol Arief Dharmawan, Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Abdul Malik, Kapolres Malang dan sejumlah pejabat lainnya.
Baca Juga: Sinergi BPJS Kesehatan dan Poltekkes Malang Sukseskan Program JKN
"Latihan digelar BNPT sebagai upaya meningkatkan kesiagaan, meningkatkan kemampuan dan meningkatkan sinergitas lintas instansi dalam penanganan teroris berbahan KBRN. Harus dilakukan lintas sektoral sehingga perlu dipadukan yang terintegrasi dan hasilnya tidak sampai tumpang tindih. Pelatihan metode maket di kelas, gladi lapangan dan simulasi lapangan," ujar Arief kepada para wartawan. (thu/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News