SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Mengenang sejarah kereta api yang pernah beroperasional di Pulau Madura, yang kini hanya tersisa bangunan kuno tanpa penghuni. KAI Daerah Operasi 8 Surabaya mengajak komunitas pecinta kereta api atau railfans untuk mengenang sejarah perkeretaapian yang berada di Pulau Madura.
Agenda tersebut diselengarakan pada Minggu (18/8/2024). Acara ini diikuti oleh 5 Komunitas Railfans, yaitu Komunitas Indonesian Railway Preservation Society (IRPS), Sahabat Kereta, Sipuong, Malang Raya, dan Java Train, dengan total 50 peserta.
Baca Juga: Segera Cek! KAI Daop 7 Madiun Sebut 8.968 Tiket KA untuk Libur Nataru 2024 Masih Tersedia
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengatakan bahwa selain untuk ajang bersilaturahmi antarkomunitas di wilayah Daop 8 Surabaya, kegiatan itu juga menunjukkan komitmen dalam pelestarian sejarah Bangsa Indonesia kepada generasi sekarang.
Napak tilas jalur kereta api di Pulau Madura bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga mengajak peserta untuk melihat kembali kejayaan serta kekayaan sejarah dalam setiap jejak kereta api yang pernah ada di Pulau Madura.
"Para peserta mendengarkan sejarah mulai dari lahirnya kereta api di Pulau Madura, peran perkeretaapian pada masa perjuangan kemerdekaan, masa-masa kejayaan, hingga masa di non-aktifkan operasional KA, dan juga bangunan maupun asset milik KAI yang saat ini masih terjaga dan dimanfaatkan untuk keperluan negara dan perusahaan," kata Luqman.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
Dalam kegiatannya, peserta Napak Tilas Jalur KA non-aktif di Pulau Madura ini diajak menyusuri titik 0 kilometer, melihat bangunan yang masih terjaga keasliannya, sisa-sisa jembatan KA, hingga jalur KA yang sudah mulai tertutup tanah maupun bangunan.
"KAI memberikan apresiasi kepada Railfans yang telah setia dalam melestarikan sejarah perkeretaapian Indonesia, dan diharapkan dapat mengenalkan tentang sejarah perkeretaapian kepada generasi masa kini dan mendatang," urai Luqman. (rus/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News