Tekan Inflasi, DKPP Kota Mojokerto Gelar GPM ke-3

Tekan Inflasi, DKPP Kota Mojokerto Gelar GPM ke-3 Pj Wali Kota Mojokerto, M. Ali Kuncoro, saat meninjau gerakan pangan murah. Foto: YUDI EKO PURNOMO/BANGSAONLINE

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemkot Mojokerto kembali menggelar GPM atau gerakan pangan murah ke-3 dalam tahun ini. Program untuk meredam inflasi harga pangan yang diinisiasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto itu melibatkan puluhan pelaku UMKM, Bapanas, dan Bulog.

Plt Kepala DKPP Kota Mojokerto, M. Hekamarta Fanani memastikan hal tersebut. Kegiatan yang dibuka Pj Wali Kota Mojokerto, M. Ali Kuncoro, Senin (19/8/2024), berlangsung di Kelurahan Jagalan, Kecamatan Kranggan. 

Baca Juga: Dewan Pengupahan Kota Mojokerto Rumuskan Kenaikan UMK 2025

"Program GPM ini adalah untuk menekan lonjakan inflasi harga, terutama cabai. Setahun 3 kali digelar, pertama di GOR (Seni Mojopahit), masuk wilayah Kecamatan Magersari ya, Kecamatan Prajuritkulon dan sekarang di Kelurahan Jagalan masuk wilayah Kecamatan Kranggan," ujarnya. 

Usai membuka acara, Pj Wali Kota Mojokerto memborong dagangan penjual GPM, mulai dari minyak goreng, ikan hingga cabai merah. Aksi borong orang nomer satu di Pemkot Mojokerto itu tentu disambut antusias oleh para pedagang yang ingin barang dagangannya juga dibeli.

Menurut Heka acara yang melibatkan pedagang pasar dan UMKM tujuannya tidak berbeda dengan operasi pasar (OP) Bulog, yakni untuk mengendalikan inflasi harga sembako.

Baca Juga: Berpihak Pada Kemajuan Daerah, Pj Wali Kota Mojokerto Apresiasi 3 Raperda Inisiatif Dewan

"Tujuan diadakan gerakan pangan murah dan Operasi Pasar pada sadarnya sama yakni untuk mengendalikan inflasi. Jadi kita menjual barang-barang dibawah harga pasar untuk menstabilisasi harga, khususnya bahan pangan di Kota Mojokerto," paparnya.

"Ini bagian kita untuk meringankan beban di masyarakat. Tugas kita sebagai pemerintah kan di evaluasi masalah inflasi. Yakni kenaikan harga pangan di pasar, terus kita pantau kita intervensi sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga stok tetap melimpah dan tidak sampai kekurangan bahan kebutuhan pangan di masyarakat," timpal Ali menjelaskan.

Berikut komoditi dan harga pangan yang dijual. Beras medium SPHP 5 kg Rp55 ribu, minyak goreng Kita 1 liter Rp16.500,00, beras Salem Premium 5 kg Rp66 ribu, gula pasir Rp15.500,00. per kg.

Baca Juga: Kembali Tinjau Lokasi Banjir, Pj Wali Kota Mojokerto Dengarkan Keluhan dan Beri Bantuan

Beras Bramu Pacet Rp72 ribu per kg, ikan gurame Rp26 ribu per kg,  telur bebek Rp2.500,00. per butir, cabai merah kering Rp9 ribu, bawang merah Rp7 ribu per 1/2 kg, bawang putih Rp16.500,00. per 1/2 kg.

"Saya tadi beli cawe rawit Rp 13.000 1/4 kg, jauh lebih murah di bandingkan dengan di pasar Rp 16.000 per 1/4 kg," kata pegawai Pemkot Mojokerto itu.

Karena murah Yayuk dan rekannya juga memborong 5 liter minyak goreng. "Mumpung lagi murah, mas," Selorohnya. (yep/mar) 

Baca Juga: Proyek Fisik Pendukung Kolam Retensi Kota Mojokerto Segera Rampung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO