SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kalangan dewan menyoroti kinerja Dinas Pasar yang dinilai tak maksimal. Sebab, alokasi anggaran untuk Dinas Pasar lebih besar daripada kontribusinya bagi pendapatan asli daerah (PAD) APBD Sidoarjo. Pendapatannya hanya sebesar Rp 10 miliar tetapi alokasi anggarannya sebesar Rp 23 miliar dalam APBD Sidoarjo tahun 2015.
“Ini seperti lebih besar pasak dari tiang,” cetus Sekretaris Komisi B DPRD Sidoarjo, Sudjalil kepada wartawan dengan nada sengit, kemarin.
Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo
Menurut politisi PDIP itu, potensi pendapatan yang seharusnya bisa digali oleh Dinas Pasar sangat besar. Namun kurang terobosan atau inovasi, sehingga membuat capaiannya stagnan. Padahal, ada 18 pasar yang dikelola Dinas Pasar dan harusnya potensi pendapatan cukup tinggi.
Untuk itu, pihaknya merekomendasi agar Dinas Pasar mengevaluasi kinerjanya, terutama kebocoran retribusi dan menciptakan terobosan. “Pasar itu kan tempat yang pasti ramai. Ada transaksi di sana tiap hari. Maka perlu terobosan, terutama masalah retribusi,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pasar Sidoarjo Dian Wahyuni kepada wartawan mengakui kalau SKPD yang dipimpin mendapat anggaran Rp 23 miliar dan pendapatan yang disetorkan sebesar Rp 10 miliar dalam APBD Sidoarjo tahun 2015.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo: 4 Saksi Bantah Terima Uang
“Sektor ini potensi pendapatannya sudah jelas. Jadi kalau dinaikkan, saya khawatir sulit sekali direalisasikan,” katanya.
Bahkan, Dian mengaku khawatir target pendapatan Dinas Pasar pada APBD Tahun 2016 bakal dinaikkan menjadi sebesar Rp 11 miliar. “Target kita saja sudah dinaikkan. Saya khawatir tidak tercapai. Mau dinaikkan berapa lagi, kalau potensinya memang segitu,” cetusnya.(sta/sho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News