SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bursa Akik Internasional yang digelar di JX International Surabaya selama 3 hari kemarin, membuat sejumlah komunitas penggemar batu akik khususnya di Jawa Timur kecewa.
Salah satu pegiat dan pemerhati batu Nusantara, Surin Welangon merasa kecewa terhadap panitia pelaksana yang menghadirkan juri kontes yang tidak kredibel dan patut dipertanyakan kapasitas pemahamannya tentang struktur batu.
Baca Juga: 5 Tips Mengatur Barang Bawaan di Koper saat Traveling
"Jurinya tidak tahu batu kok dijadikan juri. Kapasitas mereka dijadikan juri ini patut dipertanyakan. Lucunya lagi, tema bursa akik ini merah putih la kok yang jadi pemenang malah tanduran (tanaman) ini kan sudah melenceng jauh. Akan halnya ini sama saja kita menjual nasionalisme kita," ujar Surin.
Tambah Surin, di bursa Akik ini batu-batu asli Jawa Timur ini, justru yang dikenal indah dan murni batu seperti Kalsedon, Lavender, Obi Princes tersisihkan dan tak satupun yang meraih juara utama. Padahal kontes batu ini digelar Jawa Timur, pengunjungnya mayoritas orang Jawa Timur, namun anehnya, yang jadi pemenangnya bukan dari Jawa Timur dan didominasi orang-orang luar Jawa Timur.
"Saya heran, jurinya ini tahu batu atau tidak, sih? Seharusnya penilaian yang paling utama itu kan harus dilihat dari struktur batunya dulu, baru keindahannya. Ini tidak seperti itu, keindahannya dulu baru batunya. Kalau keindahannya jadi syarat utama penilaian ya nilai saja itu lukisan kan indah," kata Surin.
Baca Juga: 8 Langkah Mudah Merawat Sepatu Lari agar Awet Bertahun-tahun
Surin menambahkan, kalau sekadar keindahannya dulu, dirinya bisa saja bawa batu bata yang sudah lama dan mengandung gambar lumut yang indah untuk diikut sertakan dikontes bursa batu akik di Jatim Expo tersebut.
“Saya yakin jurinya tidak tahu potensi batu, tidak faham akan struktur batu. Saya lihat ini jurinya paranormal yang tidak tahu batu namun melihatnya hanya dari sisi mitos. Seharusnya kan fase mitos adalah masa lalu, tapi tren batu saat ini adalah fase kandungan alam yang ada di dalam batu dengan berbagai keindahan gambarnya. Itu seharusnya," jelasnya.
Mitos Keindahan Batu Pacitan Gugur
Baca Juga: Modena Kenalkan Water Heater dan Mesin Cuci Terbaru di Kediri
Batu akik bergambar kalsedon dari Pacitan merupakan salah satu kebanggaan masyarakat. Kalsedon (Chalcedony) adalah kuarsa jenis kriptokristalin (memiliki struktur kristal yang sangat halus) yang transparan atau tembus cahaya, Kalsedon merupakan batu yang umum dijadikan permata berukir pada zaman dahulu.
Namanya diambil dari nama sebuah kota Yunani kuno, Kalsedon (di Asia Kecil), Kalsedon bermotif gambar pemandangan adalah salah satu keunikan tersendiri karena punya kelengkapan warna yg terkumpul di rongga-rongga batu vulkanis. Tekstur bintik bintik putih-susu. seperti putih, abu-abu, kuning, biru, dan cokelat. Membentuk komposisi yang menyerupai gambar pemandangan moi indie seperti lukisan para seniman tempo dulu, contoh pelukis wakidi.
Dalam ajang kontes batu bergambar, menurut Pegiat dan pemerhati batu Nusantara, Surin Welangon, harusnya kalsedon mendapat tempat jika komposisi juri terdiri dari berbagai disimplin ilmu. Minimal para kolektor, pengamat, perupa, dan akademisi supaya mendapatkan hasil terbaik dalam mencapai perkembangan mutahir batu akik nusantara khususnya bergambar.
Baca Juga: 4 Keuntungan Menggunakan Alat Pel Putar Dibandingkan Model Lainnya
Batu bergambar dari garut dan tasikmalaya yang berasal dari jenis jasper selalu mendominasi ajang kontes batu bergambar pegiat batu akik bergambar nusantara. Dikarenakan bongkahan batu ini dikelola secara baik oleh pemerintahan Jawa Barat, dipromosikan bahkan secara berlebihan.
Pedagang batu akik dari Jawa Barat selalu memenuhi stand-stand di ajang bursa akik di daerah-daerah Jawa Timur. Sementara pemerintah Jawa Timur dan pelaku bisnis, pemerhati batu Jawa Timur tidak serius dalam memposisikan batu kalsedon Pacitan,
“Kita ingat booming batu berawal dari tokoh- tokoh Pacitan mengangkat derajat batu nusantara hingga diminati masyarakat dunia. Jika kalsedon Pacitan terus terpuruk dalam ajang kontes maka nasib batu Pacitan akan menurun eksistensinya,” ujar Surin. Batu batu kalsedon pacitan yang memiliki mitos sebagai pelopor batu mulia nusantara terpuruk oleh juri juri kontes asal-asalan.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Gamers Harus Punya Kursi Gaming
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News