TUBAN, BANGSAONLINE.com - Aksi saling dorong terjadi saat ratusan warga rebutan bunceng dan beras pada acara ritual sembahyangan yang digelar oleh umat dan pengurus di Klenteng Kwan Sing Bio di jalan Re Maratdinata Tuban, Jum’at (4/9).
Namun, jangan salah sangka dulu, aksi saling dorong ini terjadi karena bunceng dan beras memang tidak dibagi, melainkan sengaja diperebutkan. Akibatnya, banyak warga yang rata-rata perempuan dan anak-anak itu menagis histeris karena terjepit. Bahkan tidak sedikit anak-anak yang terpisah dengan orang tuanya. Namun, acara ini dijaga ketat oleh petugas kepolisian.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
Acara ini diawali dengan sembahyang yang dilakukan para umat Tri Dharma. Setelah sembahyang usai, baru dilakukan rebutan 1.400 bungkus. Petugas pun tampak kuwalahan menghadapi desakan warga yang rebutan bunceng.
“Jangan berebut dan jangan berdesakan, nanti semua kebagian,” ujar Kabag Ops Polres Tuban, kompol Hanis subiyono saat berada di lokasi. Ritual rebutan ini berlangsung sejak pagi hingga siang tepatnya di area sisi kiri Klenteng Kwan Sing Bio Tuban.
Sementara itu, Ketua Harian TITD Kwan Sing bio Tuban, Gunawan Putra Wirawan menyatakan, pada ritual rebutan bunceng ini pengurus telah menyiapkan 3 ton beras. Di mana setiap 2 kilogramnya dibungkus dan dibagikan kepada warga sekitar.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
“Tahun ini jumlah beras yang dibagikan lebih banyak dibanding dengan tahun sebelumnya,” ungkap Gunawan.
Saat ditanya alasan mengapa bunceng dan beras harus diperebutkan, Gunawan menjelaskan jika hal itu dilakukan sesuai dengan nama dari kegiatan yakni ritual Sembahyang Rebutan. "Ritual ini setiap tahun selalu dilakukan pihak klenteng untuk menghormati para leluhur," pungkas Gunawan. (wan/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News