Respons Kasus 92.000 BPJS Warga Dinonaktifkan, Kiai Asep: Datang ke Puskesmas Cukup Bawa KTP

Respons Kasus 92.000 BPJS Warga Dinonaktifkan, Kiai Asep: Datang ke Puskesmas Cukup Bawa KTP Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA di depan Korcam dan Kordes serta relawan Barra-Rizal di Bendunganjati Pacet Mojokerto, Senin (21/10/2024). Foto: bangsaonline

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, kembali merespons pelayanan kesehatan di Kabupaten Mojokerto yang masih belum sesuai dengan harapan masyarakat. Terutama kasus 92.000 BPJS warga Kabupaten Mojokerto yang seharusnya ditanggung Pemerintah Kabupaten Mojokerto tapi dinonaktifkan.

“Kalau Mubarok menang, ke Puskesmas cukup membawa KTP,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat kampanye di Tambak Agung Kecamatan Puri Mojokerto, Senin (21/10/2024) sore.

Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029

Pernyataan itu langsung disambut tepuk tangan oleh warga yang datang dari berbagai dusun desa Tambak Agung.

Mubarok adalah singkatan dari Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto, Dr Muhammad Al Barraa dan dr Muhammad Rizal Octavian.

juga mengatakan bahwa semua biaya kampanye Mubarok ditanggung secara pribadi. Bahkan Gus Barra juga sudah diberi jatah mengelola SPPBE (gas) untuk memenuhi kebutuan sehari-harinya. Sehingga Gus Barra kelak fokus mengelola Pemerintahan Kabupaten Mojokerto dan murni mengabdi kepada masyarakat.

Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim

“Mojokerto harus menjadi miniatur pemerintah di seluruh Indonesia,” kata yang didampingi istri tercintanya, Nyai Hj Alif Fadhilah.

Usai acara di Tambak Agung, dan rombongan meluncur ke Posko Pemenangan Mubarok Kecamatan Puri. Pantauan BANGSAONLINE, dalam rombongan itu tampak juga dr Rizal Octavian dan ayahandanya, Dr Ahmady dan istrinya, Hj Lalik Maftuchah.

Di Posko itu bertemu dengan para relawan Mubarok. Tampak juga Gus Barra dan istrinya, Ning Hanna. Lokasi kampanye berikutnya, habis maghrib, memang tak jauh dari Posko Pemenangan Mubarok itu.

Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa

Sebelumnya, juga memimpin istighatsah dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) saksi Mubarok Kecamatan Kutorejo. Acara Bimtek yang digelar di Bendunganjati Pacet Mojokerto itu dihadiri sekitar 800 orang.

Dalam acara itu juga menekankan pentingnya Posko Kemenangan Mubarok. Ia mengungkapkan bahwa Mubarok tidak hanya mendirikan Posko di tingkat Kecamatan, tapi di seluruh desa Kabupaten Mojokerto yang jumlahnya 304 desa.

Hanya saja minta para relawan Mubarok sabar. Karena pendirian Posko itu disertai penyediaan kacang sangrai. Tiap Posko dikasih satu karung kacang sangrai.

Baca Juga: Ratusan ASN Kabupaten Mojokerto Ikuti Senam Massal Peringatan HUT Korpri ke-53

“Kacangnya ini yang lambat. Karena tidak digoreng dengan minyak goreng tapi dengan pasir. Kenapa dengan pasir? Agar ibu-ibu tidak kukulen (jerawatan) dan kolestrolnya hilang,” kata yang disambut tawa emak-emak.

Selain kacang sangrai, tutur , semua posko Mubarok disiapkan kopi.

“Sehingga Posko itu bisa menjadi tempat musyawarah meningkatkan suara dan menyelesaikan masalah yang ada di desa masing-masing,” kata pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto itu.

Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto

mengaku menyiapkan empat orang saksi di setiap TPS. “Dua orang untuk saksi Barra-Rizal dan dua orang saksi untuk Khofifah-Emil,” kata .

Pemenangan Barra-Rizal memang satu paket dengan Khofifah-Emil. Karena itu meneriakkan yel-yel kemenangan Barra-Rizal dan Khofifah-Emil.

Dalam acara itu juga tampil Malik Effendi, mantan anggota DPRD Jatim dan Gus Fahmi, putra KH Chusein Ilyas. Malik Effendi lebih banyak memberikan bimbingan teknis kepada para saksi Mubarok.

Baca Juga: Diikuti Ratusan Peserta, Pemkab Mojokerto Gelar MTQ II

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO