MALANG, BANGSAONLINE.com - Kanwil Kemenkumham Jatim terus berkomitmen untuk mencegah terjadinya pelanggaran Kekayaan Intelektual di wilayah kerjanya. Oleh karena itu, digelar Edukasi Pencegahan Pelanggaran KI di Malang, Rabu (23/10/2024).
Agenda bertajuk 'Kreator Cerdas: Melindungi Karya dan Menghindari Pelanggaran KI' ini mengundang konten kreator, perguruan tinggi, dan instansi terkait di wilayah Jatim. Sedangkan narasumber yang hadir yaitu Dosen FH UB, Afrizal Mukti Wibowo; Koordinator Konten Kreator Jawa Timur, Achmad Bondan Sugiantara, dan Analis KI DJKI, Fitma Andriyanto.
Baca Juga: 11 UPT Jatim Borong Penghargaan di Refleksi Akhir Tahun 2024 Kementerian Hukum dan HAM
Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono, menyampaikan bahwa faktor platform media sosial yang semakin marak dan beragam menjadi candu bagi pengguna internet juga merupakan pendorong memunculkan profesi sebagai konten kreator.
"Perlindungan KI memberikan konten kreator kepastian hukum dan apresiasi untuk terus menciptakan konten yang berkualitas. Dan aspek perlindungan KI yang besar kaitannya dengan konten kreator adalah Hak Cipta," paparnya.
Baca Juga: Wamenko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Serukan Kolaborasi untuk Membangun Negeri
Perguruan tinggi, lanjut Heni, merupakan tempat lahirnya berbagai ide inovatif memiliki peran penting dalam menghasilkan dan melindungi KI. Perguruan tinggi juga memiliki peran edukasi, di mana timbul karena perguruan tinggi memiliki kesempatan untuk mengajarkan konsep dan prinsip dasar kekayaan intelektual kepada mahasiswa.
"Dan (perguruan tinggi) memberikan pemahaman yang kuat tentang pentingnya melindungi karya intelektual.," katanya.
Baca Juga: Imigrasi Malang Raih Penghargaan WBBM dari Kemenpan RB
Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah konten kreator di Indonesia bahkan dunia, tidak menutup kemungkinan jika kedepannya jumlah pelanggaran terhadap kekayaan intelektual juga semakin meningkat, apabila terbatasnya wawasan serta kurangnya pemahaman para konten kreator terkait Kekayaan Intelektual.
"Kegiatan ini menjadi salah satu upaya kami untuk melindungi konten kreator dengan memberi kepastian hukum dan apresiasi untuk menciptakan konten-konten yang berkualitas," ucap Heni. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News