MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Upaya Pemkot Mojokerto melestarikan angkutan kota yang tersisa akhirnya kandas. Setelah berjalan hampir enam bulan, Walikota Mojokerto, Masud Yunus, berniat menghentikan kemitraan dengan pihak angkot karena dinilai tak efektif.
Melalui jalinan kerjasama dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishub Kominfo), pihak Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) menjalankan program Angkutan Kota Malam Hari (Almari). Selain untuk mempertahankan kehidupan armada ini, pemkot berharap alat transportasi massal yang belakangan mati suri melayani akses warganya secara gratis.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
"Keberadaan Almari ini sudah tidak efektif. Akan saya ganti pagi saja, jadi angkutan sekolah," cetus Walikota Mojokerto, Masud Yunus, Senin (7/9).
Kepala daerah yang dikenal getol memperjuangkan pendidikan gratis ini mengatakan dengan mengganti pola kerjasama menjadi pagi hari maka Almari akan menjawab persoalan anak SMP yang belakangan kerap menjadi pelanggar lalu lintas. "Biar Almari itu bisa dinikmati anak sekolah. Anak sekolah kan tidak boleh bawah sepeda. Apalagi anak SMP bawa yang itu jelas-jelas melanggar hukum karena tidak ada SIM," ujarnya.
Sedianya, pihaknya akan mengatur ulang kerjasama dengan Organda. "Nanti jadwal angkotnya dibagi tiga sesi. Dua jam pagi, dua jam siang dan dua jam malam. Demikian dengan rutenya yang akan kita atur lagi," tegasnya.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
Untuk memfasilitasi kebutuhan pendidikan ini, Yai Ud -panggilan Masud Yunus- tidak main-main. "Pokoknya pendidikan. Kalau angkotnya menolak saya sediakan bis sekalian," pungkasnya sembari mengatakan pihaknya juga mesti melihat kekuatan anggaran dan cantolan hukumnya.
Ditemui terpisah, Kadishub Kominfo Ruby Hartoyo membenarkan rencana peninjauan pola kerjasama Almari. "Nanti pola kerjasamanya kita arahkan ke pagi dan siang hari saat anak-anak pulang sekolah. Kalau Almari dihapus sih nggak, karena malam hari tetap butuh meski hanya mengangkut 5-8 orang saja," katanya.
Sedianya, rencana tersebut segera direalisasikan. Hanya saja, pihaknya masih mengkaji ulang masalah ini. "Ini masih dalam kajian. Kalau sekarang ini kita kerjasama dengan 18 angkot, dengan peninjauan ini mungkin kita naiknya menjadi 25 angkot," paparnya.
Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah
Ia menjelaskan jika angkot jemputan sekolah ini akan ngetem di halte-halte yang sudah tersedia. Siswa, bisa menunggu keberangkatan dan pulang di tempat yang sama. (yep/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News