Sidang Pemotongan Insentif Sidoarjo: Staf BPPD Tak Tahu Penggunaan Dana, Hanya Jalankan Perintah

Sidang Pemotongan Insentif Sidoarjo: Staf BPPD Tak Tahu Penggunaan Dana, Hanya Jalankan Perintah Sidang lanjutan kasus korupsi pemotongan insentif ASN BPPD Sidoarjo, Senin (28/10/2024)

SIDOARJO,BANGSAONLINE.com - Sidang lanjutan perkara dugaan pemotongan dana insentif pegawai Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo dengan terdakwa Bupati Nonaktif Sidoarjo Achmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor kali ini menghadirkan 10 saksi staf pajak daerah (PD) 3 BPPD Kabupaten Sidoarjo.

Kesepuluh saksi itu yakni, Sulastri, Nur Aditiah, Rahma Fitri, Arum Nuroita, Susi Wulandari, Sudibyo, Sumanto, Cahyo, Harun, dan Fahrudin yang dihadirkan di Pengadilan Tipikor, Senin (28/10/2024).

Baca Juga: 4 Tersangka dan Barang Bukti Kasus Korupsi Saluran Air Wage Sidoarjo Dilimpahkan ke PU Tipikor

Dari kesaksiannya, mereka kompak mengaku tidak mengetahui kegunaan dan peruntukan dana hasil pemotongan insentif ASN tersebut.

Staff PD 3 Sumanto mengaku, pemotongan insentif yang mereka sebut shodaqoh itu diberikan setelah menerima kitir dengan nilai rupiah yang telah ditetapkan.

Dari situ, kemudian ia dan pegawai lainya menyerahkan ke Staf Pajak lainya yakni, Rahma Fitri yang ditunjuk sebagai pengumpul.

Baca Juga: Pegawai Bank BRI Sidoarjo Tersangka Korupsi Rekening Rp2 Miliar Divonis 3 Tahun Penjara

"Iya, dikumpulkan ke Bu Fitri. Tidak tahu tujuannya, hanya mengikuti perintah pimpinan. Diserahkan ke Bu Fitri," kata Sumanto menjawab pertanyaaan Jaksa KPK.

Hal yang sama juga dikatakan Cahyo. Pria yang menjadi staf Pajak Daerah (PD) 3 ini mengaku tak mengetahui penggunaan uang pemotongan insentif itu.

"Tidak tahu penggunaannya pak," akunya.

Baca Juga: 22 Saksi Ngaku Tak Tau soal Penggunaan Pemotongan Dana Insentif Pegawai BPBD Sidoarjo

Dia mengakui, pemotongan insentif tersebut berdasarkan perolehan pendapatan setiap tiga bulan dari dana insentif yang mereka terima. Selain itu, sepanjang hal itu dilakukan staff enggan dan tidak berani menanyakan kegunaan dana tersebut.

"Ya tradisi nya memang gitu, kita gak berani nanya untuk apa yang jelas kami menjalankan perintah sesuai dengan kitir yang kami terima," imbuhnya.(cat/van

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO