SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seorang pelaku pencurian tewas setelah dihakimi massa di Jalan Manyar Sabrangan (Mleto) gang 3, pada Senin (4/11/2024) sekira pukul 03.30 WIB. Pelaku tertangkap warga setelah ketahuan sedang mencuri sepeda angin di Panti Asuhan Maslahatul Ummah.
Setelah kepergok, kedua tangan pelaku diikat menggunakan tali dengan posisi tangan di belakang. Tak hanya itu, warga merasa geram kepada pelaku yang berusia sekitaran 40 tahun, karena tak berterus terang saat diinterogasi tentang alamat rumahnya.
Baca Juga: Penemuan Bayi di Atap Rumah, Polisi akan Periksa Pemilik Rumah
“Setelah tertangkap warga tanya kepada pelaku dirinya melakukan aksinya dengan siapa? Dijawab sendiri. Kemudian ditanya rumahnya mana, nah maling ini berubah ubah jawabanya. Pertama mengaku warga Manyar Sabrangan, lalu berubah tempat tinggal di Semolowaru dan berubah lagi warga Pandaan Pasuruan, Nah ini akhirnya warga geram dan memukulnya,” urai salah satu warga sekitar, Toni.
Diceritakan aksi pencurian bermula pelaku mencuri sepeda pancal yang berada di Panti Asuhan Maslahatul Ummah. Sepeda pancal berhasil dikuasai pelaku namun karena kepergok warga akhirnya sepeda hasil pencurian dibuang oleh pelaku.
Selama melarikan diri ternyata fisik pelaku tidak menunjang, sehingga dirinya kembali mencuri sepeda pancal searah pelatihan. Sepeda pancal yang kebetulan diparkir di tapi Jl. Manyar Kertoarjo milik Indiana spontan diambil, dengan tujuan saat melarikan diri agar bisa lebih cepat.
Baca Juga: Geger! Warga Pacar Keling VI Surabaya Temukan Bayi Perempuan Dibuang di Atas Atap Rumah
Tapi apes yang dialami pelaku selama melarikan diri ternyata akses jalan yang dipilihnya adalah jalan kampung yang mempunyai gang buntu. Jalan penghubung antara Jl. Manyar Kertoarjo dengan Jl. Manyar Sabrangan tidak bisa dilewati (buntu), dan tak pelak pelaku pencurian ini akhirnya di hakim warga hingga tewas.
Dengan tewasnya pelaku pencurian sepeda pancal, Kapolsek Mulyorejo, Kompol Aspul Bhakti, mengatakan bahwa pihaknya mengevakuasi pelaku untuk di bawah ke RS Bhayangkara Polda Jatim. Selama pemeriksaan itu pihak Kepolisian melakukan scan sidik jari pelaku untuk mencari identitasnya.
“Jadi pelaku yang tewas di hajar dan hakimi warga itu tidak mempunyai identitas. Sehingga kita lakukan pencarihan identitasnya, dan selama pencarihan identitas pelaku kami di back up oleh Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya,” katanya.
Baca Juga: Inilah 7 Panelis Debat Kedua Pilgub Jatim 2024 yang Diselenggarakan KPU
Lebih lanjut selama proses scant sidik jari yang dilakukan terhadap pelaku pencurian tanpa identitas, pihak Kepolisian akan melakukan otopsi kepada jenasah. Juga bila pelaku tidak mempunyai sanak keluarga nantinya akan dimakamkan di tempat pemakaman jenasah tapa identitas.
“Selain mengungkap identitas, kami lakukan otopsi guna mencari penyebab tewasnya pelaku ini, apakah karena dihakimi masa atau ada riwayat sakit lainya. Namun dengan kejadian ini kami menghinbau kepada masyarakat janganlah bermain hakim sendiri. Apapun ditemukanya aksi kriminalitas serahkan kepada kami, dan akan kami proses sesuai hukum yang ada,” pungkasnya. (rus/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News