Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024 Pendukung kotak kosong dalam pesta demokrasi di Kota Pudak, Mega Bagus Saputra.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pendukung kotak kosong dalam Pilkada Gresik 2024, Mega Bagus Saputra, menyoroti rendahnya capaian pendapatan asli daerah (PAD) tahun ini. Ia pun mempertanyakan transparansi tata kelola pendapatan .

"Sudah saatnya Gresik lebih transparan dalam tata kelola pendapatan. Kenapa PAD Kabupaten Gresik kecil? Apa ada kebocoran? Apa memang dibocorkan?" ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Senin (18/11/2024).

Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN

Bagus lantas mencontohkan sumber PAD dari sektor pertambangan galian C, yang seharusnya menjadi penyumbang pendapatan terbesar. Namun, realita di lapangan, pendapatan dari sektor tersebut minim.

"Faktanya kontribusi PAD dari sektor galian C sangat kecil," kata mantan anggota DPRD Gresik periode 2019-2024 tersebut.

Ia menyebut aktivitas tambang selama ini justru memberikan dampak kerusakan. Mulai dari lingkungan hingga kerusakan jalan akibat dilalui kendaraan besar pemuat galian dengan tonase tak sesuai kelas.

Baca Juga: Tim Pendukung Kotak Kosong Sudah Siapkan Bukti Jelang Sidang Gugatan di MK

"Kontribusi galian C kecil, tapi malah menyumbang kerusakan jalan dan kemacetan," pungkasnya.

Sekadar diketahui, target PAD pada dipatok sebesar Rp1,579 triliun. Namun, hingga pertengahan November 2024, realisasi PAD masih jauh dari target.

Sedangkan pada Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2025, DPRD Gresik mematok PAD Rp1,544 triliun.

Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025

Dalam Rancangan APBD Tahun Anggaran (TA) 2025 yang tengah dibahas oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Gresik, pendapatan daerah diproyeksikan sebesar Rp3,849 triliun.

Sementara belanja daerah pada APBD 2025 diproyeksikan mencapai Rp3,843 triliun. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO