JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Musibah jatuhnya crane yang menimpa jamaah di kompleks Masjidilharam Makkah Jum'at (11/9) petang, membuat keluarga jamaah was was. Termasuk keluarga jamaah asal Jombang yang memang sudah berada di Makkah sejak (8/9) lalu. Apalagi dalam informasi yang diakses melalui internet, jumlah korban jiwa dan luka-luka terus bertambah.
Kasi Haji Kantor Kemenag Jombang, Nur Habib Adnan, menyampaikan bahwa secara umum kondisi jamaah Jombang tidak ada yang meninggal pasca musibah badai pasir, hujan es yang disusul runtuhnya crane tersebut. Informasi menggembirakan itu didapatkan dari masing-masing ketua kloter yang dihubungi via sambungan seluler.
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
Namun, diketahui ada satu jamaah asal Dusun/Desa Segodorejo Kecamatan Sumobito, Jombang yang masuk deretan korban luka-luka. Jamaah tergolong risiko tinggi (risti) itu adalah ibu Sainten bin Said (59) tahun, dari kloter 15. Ia terluka karena terkena lemparan benda yang terbuat dari plastik, saat crane terjatuh.
’’Kebetulan beliau berangkat sendiri, saat ini masih dirawat di RSAR, semoga segera diberi kesembuhan,’’ katanya.
Untuk diketahui, jamaah asal kota santri yang berangkat ke tanah suci sudah ditetapkan dalam tiga kloter. Yaitu kloter 14, 15, dan 16. Dari tiga kloter tersebut CJH dibagi berdasarkan KBIH masing-masing.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Sementara itu, Minan Rohman, salah satu jamaah asal Jombang yang masuk kloter 15 ketika dihubungi via Blackberry Messenger (BBM) menyampaikan, ada satu jamaah Jombang kloter 15 rombongan 2 yang turut menjadi korban jatuhnya crane. Saat ini jamaah atas nama Sainten tersebut sedang dirawat di RS Annur Makkah.
Korban Sainten itu, lanjutnya, merupakan deretan korban keempat dari lima korban luka-luka asal Jatim yang sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit. Selain Jombang, di antara korban itu ada yang berasal dari Surabaya, Bangkalan, Jember, dan Magetan. (jbg1/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News