Kediri, BANGSAONLINE.com - Memasuki penghujung tahun 2024, Indeks Harga Konsumen (IHK) Bulan November Kota Kediri terpantau stabil. Hal tersebut disampaikan oleh Emil Wahyudiono, selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri saat kegiatan Meeting Press Release Berita Resmi Statistik secara daring pada Senin, (2/12) lalu.
Emil menyampaikan, pada Bulan November, Kota Kediri mengalami inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,17 persen dan menjadi urutan terendah kedua se-Jawa Timur setelah Banyuwangi.
Baca Juga: Rekomendasi Wisata Kediri Tak Jauh dari SLG: Sumber Gundi, Mata Air Alami yang Asri dan Sejuk
Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi nasional yang mencapai 0,30 persen dan inflasi Jawa Timur 0,24 persen. Sedangkan secara year-on-year (y-on-y), Kota Kediri mengalami inflasi sebesar 0,78 persen sekaligus menjadi urutan terendah se-Jawa Timur.
Emil mengamati beberapa peristiwa yang menjadi catatan pada Bulan November yang berpengaruh terhadap kenaikan harga beberapa komoditas, di antaranya perkembangan harga BBM non-subsidi yang mengalami penyesuaian harga, kenaikan harga emas secara global, kenaikan harga daging ayam ras yang dipengaruhi oleh kenaikan harga di tingkat peternak, kenaikan harga bawang merah dan tomat akibat penurunan kualitas barang, serta kenaikan harga minyak sawit mentah di pasar internasional.
Berikut komoditas penyumbang inflasi secara m-to-m di Bulan November:
Baca Juga: Putus Rantai Penyebaran PMK, DKPP Kota Kediri Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Pasar Hewan
1.bawang merah menyumbang inflasi sebesar 0,12 persen;
2.tomat dan daging ayam ras sebesar 0,05 persen;
3.emas perhiasan sebesar 0,03 persen;
Baca Juga: Hadir di Acara HUT PDIP ke-52, Mas Dhito Ajak Kader untuk Kuatkan Tiga Pilar
4.jeruk, bawang putih, tarif kereta api masing-masing 0,02 persen;
5.serta minyak goreng sebesar 0,01 persen.
Sementara itu komoditas yang menjadi penghambat inflasi diantaranya:
Baca Juga: Pimpin Forum Komunikasi RKPD 2026, Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ini
1.cabai rawit mengalami deflasi -0,06 persen;
2.beras sebesar -0,05 persen;
3.telur ayam ras, alpukat, melon, bayam, dan kentang masing-masing mengalami deflasi sebesar -0,01 persen.
Baca Juga: Kronologi Tewasnya Pria Asal Kediri, Gara-gara Video Mesum yang Dikirim dari WA
Emil mengimbau masyarakat agar tidak khawatir dengan ketersediaan pasokan bahan pangan di Kota Kediri, karena TPID Kota Kediri telah melakukan pemantauan harga komoditas di pasar dan menggelar Operasi Pasar Murni (OPM) secara berkala.
“Dengan demikian semoga melalui Berita resmi Statistik ini dapat menjadi dasar pembuatan kebijakan bagi Pemkot Kediri,” ucap Emil.
Sementara itu, Tetuko Erwin Sukarno, selaku Kepala Bagian Administrasi Perekonomian sekaligus Sekretaris TPID Kota Kediri menyampaikan, harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru ini masih menunjukkan trend yang stabil, “Hanya terjadi kenaikan harga di komoditas bawang merah yang mulai menyentuh harga Rp39.000 per kilo gram setelah beberapa bulan yang lalu kecenderungannya menunjukkan penurunan harga,” terangnya, Jumat (6/12).
Baca Juga: Sosialisasikan Penertiban PKL Jalan Dhoho, Pemkot Kediri Dirikan Posko Pemantauan
Menurutnya Erwin, kenaikan harga bawang merah disebabkan oleh penurunan pasokan, meskipun masa panen tengah berlangsung di wilayah sentra seperti Kabupaten Nganjuk tetapi produksi mengalami penurunan, karena adanya serangan hama dan kondisi cuaca hujan.
Komoditas lain seperti cabai rawit, harganya masih stabil rendah karena masih berlangsungnya masa panen terutama di Kabupaten Kediri.
Erwin memastikan, TPID Kota Kediri terus melaksanakan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok dan barang penting secara rutin di pasar. Melakukan sidak di beberapa distributor bahan pokok, di pasar modern dan pasar tradisional untuk memantau ketersediaan stok dan stabilitas harga.
Baca Juga: Tingkat Gemar Membaca Kota Kediri Peringkat 2 di Provinsi Jawa Timur, Pj Zanariah Beri Apresiasi
Selain itu TPID juga akan melaksanakan Operasi Pasar Murni dengan 4 komoditas yaitu Beras, Minyak Goreng, Telur Ayam Ras dan Gula di 15 titik kelurahan dan tiga kecamatan di Kota Kediri mulai tanggal 9-13 Desember 2024 nanti.
Erwin berpesan agar warga Kota Kediri berbelanja bijak sesuai kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru nanti.
“Tidak perlu melakukan panic buying karena takut kehabisan barang ataupun karena iming-iming diskon. Pemerintah Kota Kediri selalu berupaya untuk menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan stok bahan pokok yang mencukupi kebutuhan masyarakat," pungkasnya. (uji).
Baca Juga: Ukur Capaian Implementasi Reformasi Birokrasi, Pemkot Kediri Gelar Desk Evaluasi Triwulan IV
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News