PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kasus dugaan KDRT pemilik pabrik furnitur bernama Young Mo Kang, seorang WNA Australia terhadap istrinya yang merupakan warga Kecamatan Pandaan, Wahyu Novita Sari, berimbas pada perusahaan.
Ratusan buruh yang bekerja di PT Trulove Young Wielding Indonesia menggelar demo di depan pabrik yang beralamat di Desa Kemirisewu, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Kamis (12/12/2024).
Baca Juga: Ratusan Warga Protes Polusi ke PT Cargill Pasuruan, Desak Relokasi atau Penutupan
Koordinator aksi, Ahmad Soim, mengatakan bahwa aksi dilakukan sekaligus menyuarakan solidaritas buruh perempuan, menginginkan seluruh perusahaan bisa menjamin nasib buruh perempuan dari ancaman pelecehan dan kekerasan di dunia kerja.
"Pemerintah juga sudah semestinya meratifikasi Konvensi International Labour Organitation terkait Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan," ucapnya, Kamis (12/12/2024).
Para buruh kecewa kepada pemilik pabrik furnitur terhadap istrinya sendiri. Apalagi, para buruh yang bekerja di pabrik itu juga kerap mendapat perlakuan tak menyenangkan darinya, lantaran mereka merasa tak diperlakukan secara manusiawi, layaknya hubungan pengusaha dengan pekerja.
Baca Juga: WNA yang Aniaya Istrinya di Pasuruan Ditangkap, Kuasa Hukum Korban Duga Ada Sekongkol dengan Polisi
"Maka kami juga mendukung aparat kepolisian untuk menangkap WNA yang melakukan tindak pidana ketenagakerjaan," katanya.
Sementara itu, kuasa hukum Wahyu Novitasari mengapresiasi kepedulian para buruh yang ikut menyuarakan KDRT terhadap Wahyu Novitasari.
"Kami sangat berharap penyidik segera menahan pelaku. Apalagi unsur pidana dalam perkara ini sudah terpenuhi. Bila tidak ada tindakan tegas, sangat dikhawatirkan pelaku melarikan diri ke luar negeri," ujarnya.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Usai menggelar aksi di pabrik, para buruh juga mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan. pasalnya, pemerintah daerah selama ini memiliki concern untuk melindungi pekerja perempuan, bahkan sudah ada rumah perlindungan pekerja perempuan. (par/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News