SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Laboratorium Kebijakan Publik dan Perencanaan Pembangunan Prodi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) series 2 yang dilaksanakan secara offline, Kamis (12/12/2024).
Kegiatan itu dalam rangka mendorong pengembangan UMKM lokal agar dapat berkontribusi lebih besar untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Agenda tersebut menghadirkan Irvandi Yudhoutomo selaku tenaga ahli Usaha Mikro, Dinas Koperasi dan UM Sidoarjo sebagai narasumber.
Baca Juga: IIS SMP Progresif Bumi Shalawat Gelar 2 Kegiatan saat Peringati Hari Sumpah Pemuda 2024
Hendra Sukmana selaku SekPro Administrasi Publik, Umsida membuka FGD yang bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan kewirausahaan.
"Kita kembali berkumpul dalam FGD seri kedua yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi bagi pemerintah pusat hingga daerah. Narasumber kali ini, memiliki keahlian dalam membranding usaha. Dengan tema 'UMKM Naik Kelas,' diharapkan rekomendasi yang dihasilkan dapat mendorong perhatian pemerintah terhadap produk UMKM di Kabupaten Sidoarjo dan menghasilkan publikasi yang berdampak," paparnya
Irvandi selaku tenaga ahli Usaha Mikro, Dinas Koperasi dan UM Sidoarjo menekankan pentingnya peran Prodi AP UMSIDA dalam memberikan rekomendasi kepada Dinas Koperasi dan UM Sidoarjo.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Notaris di Kota Delta, Kanwil Kemenkumham Jatim Gandeng Umsida
"Prodi AP UMSIDA memiliki peran penting dalam memberikan rekomendasi kepada dinas terkait untuk memastikan bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran. Dengan melibatkan prodi AP UMSIDA dalam sosialisasi, diharapkan dapat tercipta jembatan komunikasi yang efektif antara pelaku usaha dan pihak dinas, sehingga dukungan yang diberikan dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan," ucapnya
Ia menyoroti pentingnya perizinan dan kelengkapan dokumen untuk meningkatkan kredibilitas serta akses pasar.
"Selain perizinan dan kelengkapan dokumen sangat penting, hal ini juga berfungsi untuk memenuhi kewajiban hukum dan meningkatkan kredibilitas serta akses ke pasar yang lebih luas. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi BPOM, dan memastikan pengemasan produk yang sesuai standar, menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing," katanya
Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo
Irvandi turut menekankan bahwa untuk meningkatkan partisipasi UMKM dalam pasar online, banyak pelaku UMKM masih menghadapi tantangan signifikan, terutama terkait kurangnya keterampilan digital. Untuk mengatasi masalah ini, pelatihan mengenai penggunaan platform digital dan pemahaman tentang perizinan usaha sangat diperlukan agar mereka dapat "naik kelas" dan memanfaatkan peluang di pasar modern secara efektif.
"Untuk UMKM yang ingin naik kelas, penting untuk memanfaatkan kedua saluran pemasaran, yaitu online dan offline. Penerapan digital marketing menjadi kunci dalam strategi ini. Selain itu, pencatatan keuangan yang baik juga sangat diperlukan, terutama saat UMKM menghadapi tantangan yang semakin meningkat. Diharapkan bahwa UMKM di Sidoarjo dapat memasuki pasar offline, online, serta pasar modern dan ekspor di masa depan," ujarnya.
Ia menyampaikan, Dinas Koperasi dan UM Sidoarjo memiliki akun Instagram yang aktif untuk berbagi informasi tentang pelatihan dan program pengembangan usaha mikro. Para pelaku usaha yang ingin mendapatkan bimbingan dari dinas dapat bergabung dalam grup yang tersedia, yang mendukung upaya untuk membantu UMKM meningkatkan kelas, daya saing, dan jaringan pasarnya.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo: 4 Saksi Bantah Terima Uang
Sebagai contoh, platform TukuoYuk dirancang untuk membantu UMKM di Sidoarjo dalam penjualan online, mendorong inovasi, dan pengembangan ekonomi lokal. Dinas Koperasi dan UM Sidoarjo secara aktif memberikan bantuan permodalan dan pelatihan melalui program Kredit Usaha Mikro Daerah (KURDA SAYANG) dengan bunga rendah sebesar 3%. Dengan adanya platform ini, diharapkan pelaku UMKM dapat lebih mudah mengakses pasar, meningkatkan penjualan, dan memperkuat perekonomian lokal. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News