Pengalaman Tersesat di Gunung Arjuna: Jalurnya Hilang? (1)

Pengalaman Tersesat di Gunung Arjuna: Jalurnya Hilang? (1) ilustrasi. foto: M. Sulthon/BANGSAONLINE.com

BANGSAONLINE.com – Salah satu gunung yang ikonik di Jawa Timur adalah . Yakni gunung yang terletak di antara Kota Batu, Malang, dan Pasuruan. Bukan cuma karena tinggi, namun yang lebih melekat di gunung ini adalah, cerita mistis!

Kisah ini merupakan pengalaman pribadi penulis, selaku wartawan BANGSAONLINE.com bersama tiga rekan lainnya yakni Nyoman dan Irwan yang juga wartawan HARIAN BANGSA, dan yang terakhir Erwin (teman Irwan).

Baca Juga: Alami Hipotermia, Mahasiswa UB asal Sumut Meninggal saat Mendaki Gunung Arjuno

Pendakian itu merupakan janji lama, yang tak kunjung terlaksana. Tapi alhamdulillah, pada bulan Mei 2015, perjanjian itu benar-benar terealisasi, walau dengan beberapa drama, salah satunya drama Irwan yang dimarahi istrinya karena meinggalkan putranya yang baru lahir beberapa hari sebelumnya.

Kami berangkat berempat, dengan dua motor saat malam hari. Mengapa malam?

Sebenarnya, kami sudah siap sejak siang hari, tapi Erwin baru dapat izin istrinya saat malam hari (drama kedua).

Kami memilih jalur pendakian via Tretes, Pasuruan. Bukan, bukan karena banyak tawaran villa, melainkan jalur itu yang paling dekat dari rumah kami.

Kami sampai sekitar pukul 11 malam. Saat itu, pos perizinan masih buka, dan persyaratan mendakinya tidak perlu daftar online seperti sekarang. Untuk simaksi, saat itu dikisaran Rp10-15 ribu per orang.

Pendakian dimulai

Di malam itu juga kami memulai pendakian. Hingga sampai pos 1 Pet Bocor, perjalanan hanya ditempuh dalam 15 menit dan perjalanan masih aman.

Saat perjalanan, saya sempat penasaran, mengapa banyak orang hilang atau di ? Toh sejauh ini, jalur sangat jelas.

Singkat cerita, kita sampai di pos 2 Kop-kopan, ditempuh dalam waktu 4 jam, yang artinya sudah memasuki waktu subuh. Lagi-lagi saya penasaran, kenapa orang-orang bisa ? Sedangkan jalurnya hanya satu dan sangat jelas, bahkan tidak ada percabangan sama sekali.

Kami sempat mendirikan tenda di pos 2 ini, untuk tidur dan memasak agar tenaga kembali terisi untuk melanjutkan perjalanan ke pos 3 Pondokan.

Di pos 3, waktu yang ditempu sama seperti sebelumnya, yakni 4 jam perjalanan. Benak saya semakin tidak karuan! Kenapa banyak yang !? Sedangkan, dari pos perizinan ke pos 1 jalur sangat jelas, apalagi di pos 2 hingga pos 3, tidak ada percabangan sama sekali!

Nah, rasa penasaran saya langsung dijawab oleh penunggu . Seketika dalam hati saya mengucap, “Ampun mbah, ampun!” ada apa? Bersambung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO