Belasan Kambing di Majasem Ngawi Mati Mendadak, Diduga Terjangkit PMK

Belasan Kambing di Majasem Ngawi Mati Mendadak, Diduga Terjangkit PMK Kambing ternak yang mati di Desa Mejasem (dok. Ist)

NGAWI,BANGSAONLINE.com - Belasan Kambing ternak di Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten dilaporkan mati mendadak,.

Para peternak menduga wabah Penyakit Mulut dan Kuku () menjadi penyebab utama kematian hewan ternak tersebut.

Baca Juga: Pemprov Jatim Tambah Ratusan Ribu Dosis Vaksin PMK

Pengurus wakaf produktif Masjid Fathul Huda desa Majasem Hambali, menceritakan bahwa pihaknya telah menerima laporan kematian sebanyak belasan ekor, pada Minggu kemarin (12/1).

"Sampai saat ini kami menerima laporan sekitar 10-15 ekor mati, dari pengakuan beberapa peternak itu ada yang sebelumnya kejang - kejang dan kakinya ada luka," katanya, Senin (13/1/2025).

Hingga kini, dia bersama pengurus wakaf produktif terus melakukan pendataan dan tindakan secara swadaya untuk mencegah kematian ternak lebih banyak.

Baca Juga: Warga Bongkar Makam Wali Palsu di Ngawi

"Sementara masih kami bantu secara swadaya, dengan obat tradisional seperti rempah - rempah agar tidak semakin parah," jelas dia.

Pihak pengurus wakaf produktif telah melaporkan kejadian tersebut kepada dinas perikanan dan peternakan () Kabupaten untuk penanganan lebih lanjut.

Sementara itu, Suwarno, 41, salah satu peternak menyampaikan ada belasan miliknya yang diduga terjangkit , hal ini ditandai dengan ditemukan luka pada mulut dan kuku.

Baca Juga: Putus Rantai Penyebaran PMK, DKPP Kota Kediri Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Pasar Hewan

"Hari ini sudah mati 1 ekor, awalnya kejang-kejang lalu nggak lama mati. Yang lain itu ada luka di mulut sama kuku, saya semprot pake disinfektan tiap hari untuk sementara," ungkap dia.

Dia mengaku, hingga saat ini - miliknya belum ada yang divaksin . Hal itu menurutnya menjadi penyebab kenapa banyak nya terjangkit virus .

"Belum, - saya belum ada yang divaksin. Sementara ya masih dikasih ramuan tradisional sama semprot disinfektan saja," jelas dia.

Baca Juga: Cegah PMK Menyebar, Pemkab Situbondo Tutup Sementara Seluruh Pasar Hewan

Kasus kematian yang disinyalir terjangkit di Kabupaten menjadi babak baru penularan virus yang sebelumnya telah menjangkiti sebanyak 707 ekor sapi.

Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten hingga saat ini masih melakukan upaya untuk menangani penyebaran virus tersebut. (nal/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO