BANGSAONLINE.com - Kanker endometriumadalah jenis kanker yang dimulai di lapisan dalam rahim yang disebut endometrium. Kanker ini termasuk dalam kelompok kanker rahim yang paling umum, terutama menyerang wanita pasca-menopause. Rahim adalah organ berbentuk pir di panggul wanita, tempat berkembangnya janin selama kehamilan.
Kanker endometrium biasanya berkembang perlahan dan menunjukkan gejala sejak dini, yang memberikan peluang deteksi dini dan perawatan yang lebih efektif. Namun, pada kasus yang jarang, kanker ini dapat berkembang agresif dan menyebar ke bagian tubuh lain.
Penyebab Kanker Endometrium
Kanker endometrium berkembang ketika terjadi mutasi genetik pada sel-sel di endometrium. Mutasi ini membuat sel-sel tumbuh di luar kendali, membentuk tumor, dan dapat menyebar ke organ lain. Beberapa penyebab dan faktor yang meningkatkan risiko kanker endometrium adalah:
- Ketidakseimbangan Hormon
- Estrogen dan progesteron adalah hormon yang memengaruhi endometrium. Jika tubuh memproduksi lebih banyak estrogen dibanding progesteron (kondisi hiperestrogen), risiko kanker endometrium meningkat.
- Obesitas
- Jaringan lemak tubuh dapat menghasilkan estrogen tambahan, meningkatkan kadar estrogen secara keseluruhan. Ini sering menjadi faktor risiko pada wanita pasca-menopause.
- Diabetes
- Wanita dengan diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi karena gangguan metabolisme dan obesitas.
- Sindrom Lynch
- Gangguan genetik yang meningkatkan risiko beberapa kanker, termasuk kanker endometrium dan usus besar.
- Usia dan Menopause
- Umumnya terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun setelah menopause. Perubahan hormonal selama menopause turut memengaruhi.
- Obat Tamoksifen
- Tamoksifen adalah obat untuk kanker payudara, tetapi penggunaannya meningkatkan risiko kanker endometrium.
Gejala Kanker Endometrium
Kanker endometrium sering menunjukkan gejala di tahap awal. Berikut adalah tanda-tanda yang paling umum:
- Perdarahan Abnormal
- Perdarahan setelah menopause adalah tanda utama kanker endometrium.
- Pada wanita pramenopause, dapat terjadi menstruasi berat, lebih lama, atau siklus yang tidak teratur.
- Keputihan yang Tidak Normal
- Cairan dari vagina yang mungkin berwarna bening, berdarah, atau berbau tidak sedap.
- Nyeri Panggul atau Perut
- Nyeri kronis pada panggul dapat menjadi indikasi adanya tumor yang menekan jaringan sekitarnya.
- Nyeri saat Buang Air Kecil
- Tumor dapat menyebabkan iritasi pada kandung kemih atau saluran kemih.
- Nyeri saat Berhubungan Intim
- Hal ini mungkin terjadi jika tumor mulai membesar.
- Gejala Lanjutan
- Jika kanker menyebar ke bagian tubuh lain, bisa terjadi nyeri tulang, berat badan turun drastis, dan rasa lelah yang ekstrem.
Tahapan Kanker Endometrium
Kanker endometrium dikelompokkan ke dalam empat tahap berdasarkan tingkat penyebarannya:
- Tahap 1:
- Kanker terbatas pada rahim, dan belum menyebar ke jaringan atau organ lain.
- Tahap 2:
- Kanker telah menyebar ke serviks (leher rahim) tetapi tidak meluas ke luar rahim.
- Tahap 3:
- Kanker melibatkan jaringan sekitar rahim, seperti vagina atau kelenjar getah bening di sekitarnya.
- Tahap 4:
- Kanker menyebar ke organ tubuh lain, seperti kandung kemih, rektum, paru-paru, atau hati.
Tanda-Tanda Seseorang Terkena Kanker Endometrium
Kasus 1: Perdarahan Abnormal Pasca-Menopause
Seorang wanita berusia 58 tahun mengalami perdarahan ringan beberapa kali dalam sebulan, padahal telah memasuki menopause tiga tahun lalu. Dia juga merasa nyeri pada bagian panggul secara berkala. Setelah pemeriksaan medis, ditemukan bahwa dia mengidap kanker endometrium tahap awal.
Kasus 2: Menstruasi Berat dan Tidak Teratur
Seorang wanita berusia 45 tahun sering mengeluhkan siklus menstruasi yang sangat berat, berlangsung lebih dari 7 hari, dan muncul lebih sering dari siklus biasanya. Selain itu, ia merasa lelah karena kehilangan banyak darah. Hasil diagnosis menunjukkan adanya kanker endometrium tahap 2.
Kasus 3: Keputihan dengan Bau Tidak Sedap
Wanita berusia 52 tahun yang belum memasuki menopause mengalami keputihan dengan bau tidak sedap selama beberapa bulan. Dia juga merasa tidak nyaman saat buang air kecil. Setelah melakukan biopsi endometrium, hasilnya menunjukkan adanya kanker pada lapisan rahim.
Metode Diagnosis
Berbagai metode digunakan untuk mendiagnosis kanker endometrium, di antaranya:
- USG Transvaginal
- Alat USG dimasukkan ke dalam vagina untuk melihat ketebalan endometrium dan mendeteksi massa abnormal.
- Biopsi Endometrium
- Sampel jaringan endometrium diambil untuk diperiksa di bawah mikroskop guna mendeteksi keberadaan sel kanker.
- Histeroskopi
- Menggunakan kamera kecil yang dimasukkan melalui vagina untuk memeriksa rongga rahim dan mengambil sampel.
- Pencitraan Lanjutan
- CT scan, MRI, atau PET scan digunakan untuk memeriksa apakah kanker telah menyebar.
Pencegahan Kanker Endometrium
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kanker endometrium meliputi:
- Menjaga Berat Badan Ideal
- Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama kanker ini.
- Mengonsumsi Kontrasepsi Oral
- Pil KB dapat menurunkan risiko kanker endometrium, terutama jika digunakan selama beberapa tahun.
- Aktivitas Fisik Rutin
- Olahraga membantu mengontrol kadar hormon dan berat badan.
- Konsultasi Medis Rutin
- Pemeriksaan panggul berkala dapat membantu deteksi dini gejala abnormal.
(rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News