Sarkoma Uterus: Pengertian, Penyebab, dan Penanggulangan

Sarkoma Uterus: Pengertian, Penyebab, dan Penanggulangan Fibroid Rahim.

BANGSAONLINE.com - Sarkoma uterus adalah salah satu jenis kanker langka yang berkembang di jaringan otot atau jaringan pendukung (stroma) pada rahim. 

Berbeda dengan kanker endometrium yang lebih umum, berasal dari bagian-bagian struktural rahim seperti otot (miometrium) atau jaringan ikat lainnya. Meskipun jarang, kanker ini bersifat agresif dan membutuhkan perhatian medis serius.

Pengertian Sarkoma Uterus

Sarkoma uterus adalah jenis kanker yang menyerang jaringan mesenkimal atau jaringan penghubung dalam rahim.

Tipe ini berbeda dari kanker endometrium yang menyerang lapisan dalam rahim. Sarkoma uterus termasuk kanker ganas dan sering terdeteksi pada tahap lanjut karena gejalanya yang sulit dikenali di awal.

Jenis utama meliputi:

  1. Leiomyosarcoma (LMS): Berkembang di otot polos rahim (miometrium).
  2. Adenosarcoma: Mengandung komponen epitel kelenjar dan komponen mesenkimal.
  3. Stromal Sarkoma Endometrial (ESS): Tumbuh di jaringan pendukung endometrium.
  4. Carcinosarcoma Uterus (MMMT): Tipe campuran dengan sifat agresif, sering dianggap sebagai kanker endometrium yang berkembang.

Penyebab Sarkoma Uterus

Penyebab pasti belum diketahui sepenuhnya. Namun, ada beberapa faktor risiko yang diyakini berkontribusi terhadap perkembangan penyakit ini:

1. Paparan Radiasi

Paparan radiasi di daerah panggul, misalnya saat pengobatan kanker sebelumnya, dapat memicu perubahan sel yang meningkatkan risiko terjadinya .

2. Faktor Genetik

Mutasi genetik tertentu mungkin berkontribusi pada perkembangan sarkoma. Orang dengan riwayat keluarga kanker, terutama kanker rahim atau jaringan mesenkimal lainnya, memiliki risiko lebih tinggi.

3. Kondisi Hormon

Hormon estrogen diketahui memainkan peran penting dalam beberapa jenis kanker uterus, termasuk jenis tertentu dari sarkoma. Ketidakseimbangan kadar hormon estrogen dan progesteron dapat menjadi faktor risiko.

4. Tumor Jinak pada Rahim

Beberapa kasus menunjukkan bahwa tumor jinak seperti mioma (fibroid rahim) dapat mengalami transformasi menjadi kanker ganas seperti sarkoma.

5. Usia

Sarkoma uterus lebih sering ditemukan pada wanita pascamenopause. Namun, kasus ini juga dapat terjadi pada wanita yang masih dalam masa subur.

6. Riwayat Penggunaan Tamoxifen

Tamoxifen adalah obat terapi hormonal yang digunakan untuk kanker payudara. Penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker rahim, termasuk sarkoma.

Gejala Sarkoma Uterus

Sarkoma uterus sering kali tidak menunjukkan gejala spesifik pada tahap awal. Namun, seiring perkembangannya, gejala berikut dapat muncul:

  • Perdarahan abnormal: Termasuk perdarahan di luar siklus menstruasi atau setelah menopause.
  • Nyeri panggul: Ketidaknyamanan atau rasa sakit yang terus-menerus di area panggul.
  • Pembesaran rahim: Dapat dirasakan sebagai massa atau benjolan di perut bagian bawah.
  • Keputihan tidak normal: Keputihan dengan bau menyengat atau bercampur darah.
  • Gejala sistemik: Seperti penurunan berat badan tanpa sebab, kelelahan, atau hilangnya nafsu makan.

Diagnosis Sarkoma Uterus

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa tahapan pemeriksaan, seperti:

  1. Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Medis: Melibatkan palpasi panggul dan diskusi riwayat kesehatan pasien.
  2. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG): Untuk mendeteksi tumor atau massa di rahim.
  3. MRI atau CT Scan: Digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kanker telah menyebar.
  4. Biopsi: Sampel jaringan dari rahim diambil dan dianalisis di laboratorium untuk memastikan keberadaan sel kanker.

Penanggulangan Sarkoma Uterus

Penanganan tergantung pada stadium, jenis sarkoma, kondisi kesehatan pasien, serta faktor lainnya. Berikut adalah metode utama yang biasa dilakukan:

1. Operasi (Histerektomi)

Operasi adalah langkah utama dalam penanganan . Histerektomi total, yakni pengangkatan rahim dan sering kali disertai dengan ovarium serta saluran tuba, dilakukan untuk mengangkat tumor.

2. Terapi Radiasi

Radiasi dapat digunakan untuk membunuh sel kanker yang tersisa setelah operasi atau untuk mengecilkan tumor sebelum operasi.

3. Kemoterapi

Penggunaan obat-obatan kanker tertentu yang dimasukkan secara intravena. Kemoterapi digunakan untuk kanker yang sudah menyebar atau tidak dapat dioperasi.

4. Terapi Hormonal

Pada beberapa jenis sarkoma, seperti yang bergantung pada hormon, terapi hormonal dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.

5. Pendekatan Multimodal

Dalam beberapa kasus, kombinasi dari berbagai metode ini diterapkan untuk mendapatkan hasil terbaik.

Upaya Pencegahan

Karena penyebab pasti belum diketahui, pencegahan bersifat tidak spesifik. Namun, beberapa langkah berikut dapat membantu mengurangi risikonya:

  1. Kendalikan Berat Badan: Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker uterus. Mengadopsi pola hidup sehat dengan diet seimbang dan olahraga rutin adalah cara yang efektif.
  2. Batasi Penggunaan Tamoxifen: Konsultasikan dengan dokter jika penggunaan obat ini diperlukan untuk jangka panjang.
  3. Jaga Pola Makan Sehat: Hindari makanan olahan, lemak jenuh, serta gula berlebihan, dan perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah-buahan.
  4. Lakukan Pemeriksaan Berkala: Terutama bagi wanita dengan riwayat keluarga kanker atau yang pernah terpapar radiasi di area panggul.
  5. Hindari Paparan Radiasi Berlebihan: Hindari terapi radiasi yang tidak diperlukan di daerah panggul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO