Deklarasikan Rumah Ibadah Ramah Anak, Pemkot Kediri Optimis Raih Predikat KLA Tingkat Nindya

Deklarasikan Rumah Ibadah Ramah Anak, Pemkot Kediri Optimis Raih Predikat KLA Tingkat Nindya Perwakilan tokoh agama saat menggelar deklarasi menuju Rumah Ibadah Ramah Anak.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sejumlah perwakilan tokoh agama menandatangani komitmen dan deklarasi menuju di .

Penandatanganan dilakukan dalam kegiatan Sertifikasi Pelatihan Konvensi Hak Anak () bagi Pengelola , Selasa (21/1/2025)

Baca Juga: Tuntut Evaluasi MBG, Ratusan Mahasiswa Gabungan Gelar Aksi Demo di Kantor DPRD Kabupaten Kediri

Kegiatan yang digawangi Bagian Kesra bersama Gugus tugas Pemerintah tersebut digelar untuk mewujudkan (KLA) yang sebelumnya tingkat Madya menuju tingkat Nindya.

Ada beberapa poin yang menjadi kesepakatan bersama untuk mewujudkan di .

Yakni, memperkuat peran rumah ibadah, menjamin pemenuhan hak anak dalam setiap aktivitas rumah ibadah, menyediakan sarana prasarana, melibatkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam pengelolaan kegiatan , dll.

Baca Juga: Demi Kesejahteraan Masyarakat, Inspektur Kota Kediri Dorong Peningkatan Pemahaman Manajemen Risiko

Kepala Bagian Kesra Ahmad Jainudin menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu dipenuhi untuk menuju Tingkat Nindya. Salah satu di antaranya ialah tersedianya .

“Untuk itu, sebagai langkah awal kita tetapkan rumah ibadah yang ramah anak, seperti masjid, gereja, pura, dsb. Hingga saat ini sudah ada 6 rumah ibadah yang di SK kan menjadi ,” jelasnya.

Selanjutnya akan dikembangkan untuk tempat ibadah lainnya menjadi .

Baca Juga: Resmi Dilantik, Vinanda dan Gus Qowim Siap Wujudkan Kota Kediri MAPAN

Menurut jainudin, konsep , ialah menjadikan rumah ibadah sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk melaksanakan ibadah.

Selain itu juga menjadi tempat belajar dan melakukan aktivitas positif lainnya sesuai dengan kebutuhan anak.

“Dengan menjadikan rumah ibadah sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi anak diharapkan dapat mendorong anak ramai datang ke rumah ibadah sehingga dapat melahirkan generasi yang unggul dan agamis,” tuturnya.

Baca Juga: Pemkot Kediri Gencar Lakukan Pengawasan Alat UTTP di Berbagai Pasar Tradisional Jelang Ramadhan

Di dalam pengelolaan tersebut, Jainudin menambahkan ada sebuah keharusan yang harus dipenuhi.

Yaitu sekurang-kurangnya dua orang pengelola harus sudah tersertifikasi Konvensi Hak Anak ().

Untuk itu, lanjutnya, dalam mewujudkan hal tersebut, Pemerintah membantu para pengelola tempat ibadah untuk bisa tersertifikasi dengan melakukan media belajar melalui e-learning milik Kementerian PPPA.

Baca Juga: Geruduk DPRD Kota, Mahasiswa Unibraw Kediri Tuntut Program MBG Dievaluasi

"Adanya fasilitasi ini, diharapkan para pengelola rumah ibadah bisa belajar dan memahami hak anak dan mendapatkan sertifikat dari Kementerian PPPA," harapnya.

Kegiatan ini menghadirkan Dewan Masjid Indonesia () , Perwakilan pengurus meliputi takmir masjid, pimpinan gereja dan pimpinan pura. (uji/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO