Audiensi Dugaan Korupsi KPU Gresik dengan Kejaksaan, Genpatra Siap Beri Data Tambahan

Audiensi Dugaan Korupsi KPU Gresik dengan Kejaksaan, Genpatra Siap Beri Data Tambahan Kasi Pidsus Kejari Gresik, Alifin Nurahmana Wanda, bersama Kasi Intel Kejari Gresik, R. Achmad Nur Rizky, saat audiensi dengan Genpatra. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Gerakan Pemuda Nusantara (Genpatra) mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik untuk melakukan audiensi terkait perkembangan penanganan kasus dugaan korupsi anggaran Pilkada 2024 di KPU, Kamis (7/8/2025).

Kasus ini menelan dana sebesar Rp64 miliar yang bersumber dari APBD 2023–2024.

Audiensi dipimpin langsung oleh Ketua Genpatra, M. Ali Murtadlo alias Ali Candi, dan ditemui oleh Kasi Pidsus Kejari Gresik, Alifin Nurahmana Wanda, bersama Kasi Intel Kejari Gresik, R. Achmad Nur Rizky.

Dalam pertemuan itu, Ali Candi menyampaikan enam poin penting, yakni menindaklanjuti pernyataan mantan Kajari Gresik pada 16 Juli 2025, bahwa kasus dugaan korupsi di KPU Gresik masih dalam tahap pengumpulan bahan keterangan (pulbaket).

Karena itu, Genpatra meminta kejelasan hasil pulbaket, menelusuri penggunaan anggaran untuk sosialisasi dan kampanye Pilkada.

"Penggunaan anggaran untuk kampanye ini harus benar-benar diteliti," kata Ali.

Ia juga mendorong Kejari Gresik agar berani mengungkap hasil pulbaket ke publik, apakah terdapat unsur korupsi atau tidak. 

Selain itu, pihaknya meminta Kejari menyediakan kanal pengaduan online seperti WhatsApp atau hotline agar masyarakat dapat melaporkan dugaan korupsi secara cepat. 

Poin terakhir ialah usulan pembuatan surat kesepakatan atau MoU sebagai komitmen pemberantasan korupsi di Kota Pudak.

Menanggapi hal tersebut, Alifin menegaskan bahwa Kejari Gresik masih dalam proses pengumpulan bahan keterangan.

Ia mengakui ada indikasi penyalahgunaan wewenang, penyimpangan anggaran, dan dugaan tindak pidana korupsi. Karena itu, Alifin meminta dukungan dari masyarakat.

"Untuk hasil akhirnya atau finalnya bagaimana, kami mohon waktu. Kami butuh support, jika ada tambahan data sampaikan kepada kami," tuturnya.

Alifin menyebut dukungan dari Genpatra sangat membantu, mengingat sebagian besar penyidik bukan berasal dari Gresik.

"Kami sangat terbantu dengan supporting system. Dengan memberi data, kalau ada, silakan sampaikan secara formal," pungkasnya.

Usai audiensi, Ali Candi menyampaikan apresiasi terhadap respons Kejari Gresik dan berkomitmen untuk menyerahkan data tambahan.

"Minggu depan Genpatra akan menyampaikan data tambahan dugaan korupsi Pilkada Gresik 2024 ke kejaksaan," cetusnya. (hud/mar)