SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Keluarga Brigadir ES, anggota Brigadir Mobil (Brimob) Polda Jatim yang dilanda musibah karena putri pertamanya, DA (14) dilaporkan hilang dibawa kabur teman lelakinya, IS belum bisa dimintai keterangan.
Ketika BANGSAONLINE.com hendak berkunjung ke rumahnya di Asrama Brimob, Medaeng Desa Bungurasih Kecamatan Waru, petugas penjaga yang berada di pintu paling depan tidak memberikan izin untuk masuk. Selain itu, mereka juga tak memberikan nomor kontak ayah korban. Alasannya, Brigadir ES sedang mengambil cuti dan pergi keluar kota. Mereka mengaku tidak berhak menunjukkan rumah korban ketika tidak mendapat izin dari pemilik rumah.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
“Sejak Sabtu (19/9), ayahnya (Brigadir ES) mengambil cuti, ini buktinya,” kata petugas yang berjaga sembari menunjukkan bukti cuti Brigadir ES, kemarin (20/9).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polsek Krian menerima laporan kalau DA hilang dibawa kabur pacarnya pada Rabu (16/9) lalu ketika bersekolah. Informasinya, siswi kelas IX MTS Bahrul Ulum Sahlaniyah, Krian terakhir kali terlihat teman-temannya saat jam istirahat sekolah. ’’Waktu istirahat, dia (DA- red) masih ada kok,’’ kata AG, salah satu teman satu kelasnya.
AG juga mengaku tahu sedikit soal IS. Sehari sebelum membawa kabur, IS sempat bilang kepada dirinya dan teman-teman korban yang lain bahwa akan mengajak DA pergi keluar kota. Namun, niat pelaku tersebut dianggap sebatas candaan. Sehingga, mereka tidak menanggapinya.
Baca Juga: Sidoarjo Marak Curanmor! Maling Gasak Nmax Keluaran Baru Milik Pengunjung Tomoro Coffee Sidokare
Informasi lainnya menyebutkan bahwa pelaku memang kerap terlihat di sekolah untuk menemui korban dan cukup akrab dengan teman-temannya. Jarak tempat tinggal pelaku di Driyorejo, Gresik dengan sekolah korban yang tidak terlalu jauh membuat pelaku tidak mengalami kesulitan untuk sekadar bertemu setiap harinya. “Mereka sering ketemu di areal persawahan belakang sekolah,” kata AG.
Meskipun setiap ke sekolah DA diantar jemput oleh ayahnya, tetapi pelaku memanfaatkan jam istirahat untuk bertemu. Lokasi sekolah yang berada di desa serta tidak memiliki pagar pembatas membuat siswanya bebas bermain keluar saat istirahat. Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh pelaku.
Polsek Krian melakukan koordinasi dengan Polres Sidoarjo guna memaksimalkan pencarian. Anggota kepolisian kemudian memanfaatkan sinyal handphone korban untuk melacak keberadaannya.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
“Pelaku akan kami jerat dengan pasal melarikan perempuan di bawah umur,” kata Kapolsek Krian Kompol Agung Setyono.(cat/sho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News